Cerita yg telah kita tulis dengan susunan kata dan rentetan kalimat itu sudah sampai ujungnya. walau ujung cerita itu tidak seperti yg kita harapkan tetapi itulah "Skenario Tuhan" yang selalu kita agungkan dalam cerita itu. Tapi Hey, coba kita amati lagi setiap kalimat dalam cerita itu, betapa itu memang sebuah rentetan kalimat yang indah dan bermakna.
Ingatkah kamu ketika kita menikmati indahnya lampu kota Bandung? ingatkah kamu dengan peronda itu? pengalaman adrenalin yang begitu memicu pada waktunya, tapi sekarang hanyalah menjadi pemicu senyum ketika kita termenung sendiri.
Ingatkah kamu ketika hanya kita berdua solat berjamaah di kampusmu? lalu kita jalan kaki berdua menelusuri jalanan Bandung malam hari menuju rumahmu yang saya ingat sekali dulu kamu sangat anti kalau berjalan. tapi dalam perjalanan itu kita terus tertawa dan tertawa. Rasakanlah momen bahagia ini malah menjadi sesuatu yang begitu menyayat hati hari ini.
terasakah olehmu bagaimana setiap kalimat yg kita tulis itu akhirnya ter-refleksi menjadi antonim dari perasaan kita sendiri. bagaimana perasaan ini terjungkir 180 derajat dengan terlibatnya sang waktu. namun begitulah cara kenangan bekerja sayang, begitulah cara kita menikmati selembar memori kehidupan. walau denganmu, lebih banyak kenangan yang sekarang terasa menyayat hati. tapi inilah resiko dari sebuah cerita yang indah dan bermakna. cerita yg telah saya, kmu dan kita buat dan saya sangat berterima kasih kepadamu atas cerita hidup itu. :)
Walau insan telah terpisah tapi hati ini tak kan pernah menjauh. selalu ada untukmu memberikan semangat, selalu ikut bahagia jika hatimu bahagia dan selalu siap membuatmu senyum ketika hatimu menangis. sekarang kita menulis cerita kita di lembaran kertas yang berbeda. cerita lama itu kita simpan rapih di rak kehidupan kita yang selalu bisa kita baca di masa depan. kita susun cerita baru ini dengan tokoh baru yang saya yakin akan sama indahnya, akan sama bermaknanya dengan cerita kita.
Lepaskan segenap jiwamu,
Tanpa harus ku berdusta,
karena kaulah satu yang kusayang,
dan tak layak kau didera.
(Dee - Peluk)
Hey, apakah kamu masih ingat cerita layang-layang itu?
Dan sekarang kamu pun sudah menemukan layangan barumu.
Semoga kalian menjadi keluarga yang rukun dan bahagia hingga ajal memisahkan,
Diberikan buah hati yang berbakti, membanggakan dan menggemaskan.:)
*saya save tulisan ini di foldermu dengan nama "my last wrote for you.txt"