Saturday, May 24, 2008

Fenomena FS Part 1

para penonton dah tau donk fs itu apa. situs yang betul-betul menjamur di kalangan manusia haus gaul dari mulai balita bahkan sampai komunitas. klo ada yang gatau cepat lapor ke rumah sakit teknologi terdekat. itu indikasi anda terkena penyakit gaptek akut! ini semua hanya pendapat saya sebagai pemerhati fs loh. keisengan berlebih akibat bermalas2an seperti yg sudah saya jelaskan pada postingan di bawah. jadi aja suka mementingkan hal yang ga penting. ok saya akan menjelaskan (lagi2 mnurut pendapat saya) ttg jenis2 profile di fs. dan tanpa mengurangi rasa hormat dan rasa stroberi saya akan mewakilkan user2 di fs ini sebagai barang. berikut ini adalah sususan barang dari yang terjangkau hingga sulit dijangkau. 1. public profile, messaging on, naro email di about me. waah ini barang emang pengen dibeli banget. dia perlihatkan semuanya kepada pembeli baik harga dan kualitasnya, malah dengan disisipkannya email di about me pembeli seakan-akan diberikan voucher untuk membeli. kategori : terjangkau 2. public profile, messaging on, ga naro email, poto > 100 sama dengan yang di atas tapi tanpa voucher. promosi yang dilakukan untuk menjual barang ini sangat impresive. mengupload gambar2nya sampai muntah dan kadang anglenya sama semua. kategori : terjangkau 3. private profile, messaging on. user ini ingin melihat kesungguhan dari pembeli. kalau pembeli ingin betul2 membeli maka ia harus mengirimkan message kepada user untuk memperlihatkan kualitas yang dia punya. tapi probabilitas pembeli kecewa jg agak tinggi, ibarat membeli kucing di dalam di dalam karung. kategori : agak terjangkau 4. private profile, messaging off. sama seperti profile di atas tapi tanpa memberikan kesempatan kepada pembeli untuk menilai kualitas dari barang tersebut. masih seperti membeli kucing dalam karung. kadang membuat pembeli males duluan untuk membeli. kategori : sok sulit dijangkau 5. public profile, messaging off, ga naro email user ini tidak segan2 untuk memperlihatkan kualitas barangnya kepada pembeli. tapi setelah pembeli merasa sreg dengan barang ini, pembeli tidak bisa berbuat apa2. dia tidak bisa membeli barang ini. terlihat terjangkau namun sulit dijangkau, terlihat tersenyum padahal mencibir, terlihat menyambut padahal menusuk! kategori : sulit dijangkau sekali lagi saya minta maap bila mewakilkan user2 di fs dengan barang, saya juga user di fs dan masuk salah satu kategori di atas koq, jadi jangan marah ya. sekali lagi ini saya buat hanya berdasarkan pandangan saya yang sedang tidak ada kerjaan aja.jangan sampai anda mengubah profile anda sekarang karena itu merupakan profile yang terbaik untuk anda. =) huuaaaaa...bosan sekali sekarang! tapi lumayan bisa rileksin pikiran. betul2 asik memikirkan sesuatu yang sangat tidak penting. this is fun fo me though..=p

Tuesday, May 20, 2008

Proud to be Lazy...

sudah hampir 5 hari ini saya tidak beraktifitas seperti layaknya manusia-manusia yang seumuran dengan saya. malu saya menyandang gelar sebagai orang dengan umur produktif. kira-kira beginilah jadwal rutin saya selama 5hari ini... Bangun tidur sekitar jam1 atau jam2 siang, tapi jangan terlalu dianggap kebo dulu, malamnya juga saya tidur pagi. please dont judge the book by the time he's sleep!hehe..apa yg pertama saya lakukan ketika saya bangun?bukan mandi atau membereskan tempat tidur seperti lagu ketika saya masih balita dulu. tetapi saya langsung menyalakan laptop dan memeriksa apakah film yg saya download semalam tadi sudah selesai atau belum. biasanya sudah selesai, terus saya langsung menyalakan YM(sign in as invisible) dan mengecek email yang masuk ke dalam kotak masuk saya. klo tidak ada yang menarik saya langsung membuka situs rapidsharefilms.com dan mengecek film-film yang belum saya tonton dan langsung mendownloadnya sembari menonton film yang tadi malam sudah didownload, namun bila perut ini sudah mulai meronta-ronta ingin disuplai sesuap atau lebih tepatnya bagi saya segentong nasi maka saya bergegas pergi ke rumah ibu marlina untuk mengambil catering yang sudah disediakannya sejak tadi pagi. wew betapa nikmatnya saya tak perlu berjalan jauh untuk mendapatkan suplai makanan. terima kasih untuk ibu marlina karena telah sudi menyuguhkan makanan yang sehat dan bergizi bagi kami setiap harinya. saya doakan semoga ibu bisa cepat-cepat mendapatkan gelar DRnya dan bisa berkumpul kembali bersama keluarga ibu. perut sudah kenyang, hisap sebatang rokok sambil menikmati obrolan-obrolan ringan bersama teman serumah (nasim,dery,rovi,yunus,dll.red) sesudah rokok dari masing-masing individu habis biasanya kami kembali ke rutinitasnya masing-masing dan saya kembali melanjutkan menonton film yang sempat tertunda tadi.. menonton.. menonton.. menguap.. menonton.. menggeliat.. menonton.. menonton.. tertidur.. menonton.. tertidur pulas.. ya saya kembali tertidur lagi, biasanya menjelang sore dimana jalanan macet karena orang-orang baru kembali dari pekerjaannya yang berat dan ingin menutup harinya dengan istirahat bersama keluarga mereka, saya baru terjaga dari tidur saya yang kedua dan memulai hari saya dengan menonton film yang saya download waktu saya tidur yang kedua. dan untungnya pada malam hari biasanya banyak kerabat yang datang ke rumah untuk bercanda tawa atau mencanda tawakan orang lain. ini adalah kesempatan hari ini bagi saya untuk bersosialisasi dengan manusia juga, bukan dengan layar komputer atau dengan tetikus(mouse in malay.red). setelah waktu mengingatkan kita untuk tidak berteriak dan tertawa terbahak lagi biasanya secara otomatis tanpa komando kita membubarkan diri, ada yang masuk kamar, ada yang pamit pulang, dan ada juga yang tertidur di ruang tengah. saya sendiri masuk ke kamar saya dan kembali mendownload film yang bisa saya download. dan ketika ayam berkokok dan orang-orang ingin memulai harinya, saya menutup hari ini dengan doa untuk pergi tidur...... tips n trik download film.. -tanya om google, film apa yang paling bagus yang pernah dibuat di dunia. -setelah dapet judulnya, tonton trailernya di tempatnya mba youtube. -klo menurut anda film itu menarik baru anda cari linknya dengan menggunakan tante Mayoko. -beli account rapidshare!! niscaya kehidupan maya anda akan terjamin! ps:sudah 3 hari ini saya tidak menyentuh bumi. paling jauh saya hanya menyentuh tingkat 2 itu pun hanya untuk mengambil makanan dan setelah itu saya kembali ke lantai 4.. ps lagi:dikarenakan account rapidshare atas nama "goblog" habis pada tanggal 19mei. maka kegiatan donlot mendonlot saya terhenti total. jadi aja sayah menulis blog, maap ya klo tulisan ini ga penting, klo akhirnya saya membuang waktu anda selama 10 menit untuk membaca tulisan ini, maap sekali waktu yg anda buang tidak bisa saya kembalikan. kalaupun waktu itu bisa dikembalikan. mungkin saya akan mengembalikan waktu ketika saya menulis tulisan ini terlebih dahulu.=p

Friday, May 16, 2008

Sidang a.k.a Viva

16 mei 2008 6am akhirnya saya bisa istirahat juga setelah semalaman suntuk saya terus mengerjakan projek software saya yang tak kunjung selesai. dengan berbekalkan software yg saya buat seadanya dan slide power point yang juga seadanya saya memutuskan untuk pergi ke alam bawah sadar supaya besok saya bisa bangun dengan kondisi tubuh yang fit. tapi ternyata kasur empuk saya telah diperkosa oleh teman saya yunus. karena saya tidak suka dibangunkan orang ketika tidur maka saya putuskan untuk membiarkan dia tertidur pulas di kasur. saya memutuskan untuk pergi ke ruang tengah, dengan bermodalkan karpet yang tidak begitu tebal dan satu bantal yang empuk saya mencoba untuk memejamkan mata. tapi selang beberapa menit pintu rumah diketok. dengan rasa malas saya melangkahkan kaki ke pintu depan. teman saya azam berdiri disana dengan tas ransel di pundaknya dan tangannya yang menjinjing tas kamera. oiya saya baru ingat bahwa mereka akan berangkat ke thailand pagi ini untuk memperpanjang izin tinggal mereka di malaysia. setelah azam membangunkan yunus dan meminta yunus untuk siap-siap berangkat. saya mendatangi kasur empuk saya dan langsung terlelap tidur . (maaf teman, saya tidak sempat mengucapkan selamat jalan. terlalu penat! oiya, hati2 nanti disangka TKI!hehe) 12am saya terbangun oleh suara yang keluar dari handphone bertanda ada sms yang masuk. dengan mata yang masih berat saya membaca isi sms tersebut. sms doa dan semangat dari sang ibu tercinta. duel hebat terjadi di hati ini saat itu, antara memejamkan mata kembali atau pergi ke kamar mandi untuk sikat gigi. dengan sebersit bayangan wajah ibu yang jauh dsana akhirnya saya putuskan untuk pergi mandi. 1pm setelah mandi dan menyantap makanan cateringnya ibu marlina, saya kembali menyalakan laptop dan latihan sekali lagi dengan power point yang saya buat semalam. sebentar saja pikirku sebelum pergi ke mesjid untuk solat jumat. 2pm udara di luar yang sangat panas dan hembusan angin dari kipas yang menggelitik sangat berpotensi untuk membuat diri ini memperkosa si kasur empuk. namun tidak untuk hari ini, hari ini saya sidang, hari ini penentuan saya akan diwisuda agustus ini atau tahun depan. saya harus terjaga. 3pm bunyi alarm di handphone menandakan saya harus bersiap untuk pergi ke kampus. dengan mengenakan pakaian seperti salesman dan ditutupi oleh sehelai sweater saya pergi keluar untuk menyalakan mesin motor. udara di luar masih panas dan sialnya sweater yang saya gunakan membuat saya terlihat bodoh pada saat itu. lebih baik terlihat bodoh daripada terlihat seperti salesman hiburku. seketika itu juga aku langsung menancap gas untuk pergi ke kampus tercinta. 4pm bosan menunggu! sudah 3 orang sidang tapi kapan giliran saya? menunggu membuat tegang, menunggu membuat gelisah, menunggu itu tidak enak! 4.20pm Aricko Khena Kaban. itu nama saya! saya maju ke depan sembari melempar senyum kepada orang-orang di sekitar saya. saya menyalakan laptop, saya memasangkan kabel proyektor, saya berdoa, lalu ASSALAMUALAIKUM.... .... .... .... WASSALAM DAN TERIMA KASIH.. 5pm suara tepukan tangan dari teman-teman terdengar jelas di kuping saya. sebuah penghargaan yang memang sangat saya perlukan saat itu. saya membereskan laptop dan kembali ke kursi yang saya duduki sebelumnya. rasa tegang dan gelisah yang tadi mendominasi tergantikan dengan rasa lega dan puas. sukur ALHAMDULILLAH hari ini sudah terlewati. 6.30pm rumah. akhirnya sampai juga di rumah. saya langsung mengganti kostum salesman ini di kamar saya. dengan badan yang letih dan hati yang tenang saya menjatuhkan diri di kasur sambil memejamkan mata namun tidak tertidur. terlalu indah rasa ini kalau dinikmati sambil tertidur. saya berpikir, saya bersyukur, saya tersenyum. =) *terima kasih untuk orang yang telah memberikan semangat dan doanya kepada saya, baik itu yang saya minta atau tidak. terima kasih sekali. **buat seseorang yang selalu menelpon saya hanya untuk memberikan semangat dan melihat blog ini dari Indonesia-Balikpapan. makasih banyak ya..kmu juga semangat..jangan nangis terus ya!=)

Sunday, May 11, 2008

Memoar Seorang Koruptor

Kata orang bijak manusia dibentuk oleh alam sekitarnya; berlaku hukum sebab akibat. Dan, koruptor lahir bukan hanya karena keserakahan dan adanya kesempatan, namun juga merupakan produk masyarakat. Bila ada yang mengajukan pertanyaan, kenapa aku jadi koruptor, jawabnya, aku sudah bosan hidup miskin, dan kenapa tindakan korupsiku tidak terbongkar,jawabannya aku melakukan korupsi berjamaah, saling menjerumuskan dan saling menutup rahasia. Biografi pendek ini aku tulis bukan karena aku orang bodoh, jika bodoh tentu tak kan mungkin jadi koruptor. Membobol uang negara itu perlu kecerdasan, keahlian khusus, strategi, dan keberanian tiada tara. Sifat koruptifku berproses lama. Dengan menulis biografi ini beban pikiranku jadi berkurang, minimal merasa seolah-olah, ya seolah-olah dosaku berkurang walau sebetulnya tidak. Pembaca pun jadi mengerti, memaklumi, syukur-syukur mau memaafkan. Dua hari setelah HUT-ku yang ke-5, ibuku meninggal. Sebulan kemudian ayah menikahi seorang gadis belia. Sejak itu beliau tidak ambil peduli. Hanya waktu aku mau khitan ayah memberi sedikit uang, sepasang pakaian, dan seekor kambing. Almarhumah ibu cukup berada; sawah dan kebunnya banyak. Perhiasan emas berbentuk gelang, kalung, anting dan cincin bermata berlian, dan seikat besar uang ia simpan dalam kotak di lemari pakaian. Tiga hari setelah jasad ibu dikubur, lemari pakaian almarhumah dibongkar paksa paman atau kakak lelaki tertua ibu. Semua perhiasan dan uang almarhumah dibagi antara paman dan adik-adik perempuannya. Dua bulan kemudian sawah dan kebun ibu juga diperebutkan, yang tersisa untukku hanya tiga pasang pakaianku, selembar sarung almarhumah. Sejak itu aku diasuh adik nenek. Dengan susah payah nenek muda membesarkanku, menyekolahkanku mulai dari SD di desa kami hingga tamat SMA di ibu kota kabupaten. Selama sekolah deraan hidup aku alami lahir dan batin. Di SMA aku hanya punya pakaian dua stel, sepatu tanpa kaus kaki. Makan dua kali sehari dengan lauk seadanya, kerap sebutir telur itik untuk dua hari, jajan tidak pernah, mandi dengan sabun cuci. Berawal dari kemiskinan Impitan kemiskinan menyebabkan aku merasa rendah diri, aku menjauhkan diri dari pergaulan. Satu-satunya yang sering aku kunjungi di kota tempat tinggalku adalah Tia, putri sulung paman. Jika aku pulang kampung, paman menitip uang untuk Tia, aku pun diberi sekadar beli setengah bungkus rokok. Tia sangat cantik dalam pandanganku. Ia siswi sekolah kejuruan putri. Tanpa sadar aku pun jatuh cinta padanya. Sehari sebelum pulang kampung libur kuartal pertama ketika duduk di bangku kelas III SMA aku ke rumah kos Tia. Bikin janji besoknya bareng pulang ke kampung. Sebelum pamit, sepucuk surat aku berikan padanya. Surat berisi curahan hati dan pernyataan cinta. Besoknya setiba di terminal aku lihat Tia sudah duduk dalam bis. Aku pun naik, duduk pada bangku di depannya. Ia mencibir lalu meludahi wajahku. Aku malu, merasa dihina di depan umum. Air ludahnya aku bersihkan dengan sapu tangan, sapu tangan itu aku simpan dalam kantong celana. Aku bersumpah, suatu masa Tia dan keluarganya harus tunduk padaku. Aku bertekad memperistrinya. Untuk itu aku harus keluar dari kemiskinan. Jalan satu-satunya merantau, mengumpulkan uang sebanyak mungkin, dan melanjutkan pendidikan ke tingkat sarjana. Setelah tamat SMA aku merantau ke Pulau Jawa. Setiba di Ibu Kota aku mengurus KTP, lewat uang semua serba beres. Pada tahun pertama di Jakarta aku kerja serabutan, mulai dari mencari order untuk perusahaan penyemprot nyamuk hingga bergabung ke dalam CV Dua Jari alias nyopet. Suatu siang ketika nyopet di atas bis kota aku tertangkap tangan, lalu dikeroyok massa. Wajahku babak belur. Seorang oknum berseragam menyelamatkanku, aku dibawanya naik sepeda motor. Di tempat sepi semua uang,kalung, cincin, dan gelang emas miliku diminta paksa. Bosan jadi copet aku terjun sebagai salesmen, bekerja pada perusahaan pengadaan peralatan kantor. Siang kerja, malam kuliah. Di kampus aku mendapat mata kuliah tak resmi, oknum dosen membisikkan asal ada uang semua bisa diatur, mulai dari indeks prestasi (IP), skripsi, dan ijazah. Di lapangan pun aku mendapat ilmu khusus. Kepala bagian di beberapa kantor pemerintah yang jadi klienku beri persyaratan. Dari keuntungan yang aku dapat, 75 persen untuk dia dan 25 persen untukku. Lalu, 90 persen barang pesanan dikirim ke kantor, sisanya dikirim ke rumahnya. "Enak nian jadi oknum pegawai negeri. Setiap bulan terima gaji, hampir tiap hari korupsi, itu pun sambil ongkang-ongkang kaki di kantor pakai AC," gumamku. Sejak itu aku pun bercita-cita ingin jadi pegawai negeri. Berbagai upaya ditempuh. Akhirnya uang juga yang bicara. Dengan ijazah sarjana yang cepat didapat berkat uang, aku pun diterima jadi pegawai negeri, juga pakai uang pelicin. Hari pertama masuk kantor aku mencatat prestasi gemilang sebagai calon koruptor: sebuah pena merek Parker yang tergeletak di sebuah meja berhasil aku kantongi. Di kantor aku menjalin hubungan dengan semua orang. Bila punya uang aku bagi-bagi pada teman. Tiap sebentar memberi kado hadiah hari kelahiran atau perkawinan pada atasan. Aku disenangi, jabatanku meroket, selalu berada di tempat basah. Karierku berawal sebagai pegawai biasa, terakhir pada posisi Kepala Biro Pengadaan dan Proyek. Aku berprinsip, jika mendapat rezeki maka yang lain mesti ikut menikmati. Setahun setelah merantau aku mulai berkirim pada nenek muda; semula kecil, makin lama makin besar. Taraf pertama dapur nenek muda aku suruh perbaiki, setahun kemudian kukirimi uang untuk renovasi rumah. Paman yang dulu membongkar lemari almarhumah ibu berulang kali menulis surat, berpesan supaya aku jangan mencari istri di negeri orang, dan mohon agar aku segera pulang kampung. Aku pun pulang kampung sebagai pemuda sukses. Dua hari setiba di kampung, paman bersama putri sulung dan bungsunya, Tia dan Carla, datang menemuiku di rumah nenek muda. Tia bertitel sarjana, tapi belum kerja. Carla siswi SMA. Keduanya cantik. Dalam hati aku berbisik, kedua gadis cantik itu mesti jadi milikku. Paman memohon padaku agar bersedia mempersunting Tia. Anaknya banyak, dia kerepotan memikul biaya rumah tangganya. Dua minggu setelah berada di kampung aku menikah dengan Tia, seminggu kemudian memboyongnya ke Jakarta. Carla juga ikut. Aku berhasil meyakinkan paman, berjanji membiayai sekolahnya di Jakarta. Pada tahun ketiga pernikahan kami, Tia coba bunuh diri lantaran Carla memberi tahu dari Bandung—tempat ia aku kuliahkan—bahwa ia sedang mengandung anakku. Tentu ada tuduhan aku lelaki tak bermoral. Sebagai koruptor tentu aku tidak bermoral, orang bermoral tak mungkin jadi koruptor. Waktu menerima SK pensiun aku tercatat sebagai salah seorang koruptor cukup sukses. Di kampung punya tiga rumah mewah, banyak sawah dan kebun. Di rantau memiliki lima rumah, satu di Pondok Indah, satu di Permata Hijau, sebuah di Kapuk Mutiara, sebuah di Jakarta Pusat dan sebuah Villa di Cipanas, tiga buah mobil mewah, setumpuk batangan emas, beberapa deposito bank dalam dan luar negeri, serta memiliki saham di beberapa perusahaan. Tia tidak berbahagia menikah denganku. Pada hari tuanya ia sakit-sakitan. Kami tidak punya anak, tapi anakku dengan wanita lain ada tujuh orang; sepasang dari Carla, tiga dari dua pembantu yang pernah bekerja pada kami, dan dua lagi dari wanita berlainan. Anak pertama mengidap HIV/AIDS, anak kedua hamil sebelum nikah, dua lainnya kecanduan narkoba, seorang jadi buronan polisi, seorang jadi lesbian, si bungsu masih di taman kanak-kanak. Aku sendiri, bahagiakah? Entahlah! Ada hasrat untuk tobat, tapi hati dan otak nampaknya sudah terlalu sarat dosa. Yang terbayang bukan senyum bidadari di dalam surga, melainkan api neraka yang menyala. Ingin tahu siapa aku? Berdirilah di depan cermin, mungkin aku adalah yang bayangannya terlihat pada kaca. Atau, dia itu adalah ayah, paman, saudara atau tetangga Anda sendiri. Sumber: Memoar Seorang Koruptor oleh Sjamsoeir Arfie. Sjamsoeir Arfie adalah Wartawan, Pengamat Masalah Sosial Budaya, Tinggal di Depok

Thursday, May 1, 2008

rumah saya...

saya mempunyai 2 rumah.. setiap satu rumahnya mempunyai karateristik tersendiri... dsini saya akan coba mendeskripsikan rumah rumah itu sebisa mungkin menurut pandangan saya sendiri.. seorang mahasiswa yang masih buta..
Rumah Pertama rumah ini mempunyai suasana yang menyenangkan, dimana setiap anggota keluarganya memiliki hubungan yang erat antara satu sama lain, toleransi terlihat secara gamblang di rumah ini. meskipun rumah ini luas namun semua anggota keluarganya mampu hidup secara harmonis di dalam satu atap. persatuan... itu yang mereka koarkan dan banggakan, tapi penghuni rumah itu bukan hanya mereka. banyak binatang pengerat yang hidup di rumah itu. mereka bersarang..mereka berkoloni..mereka bersembunyi... Meskipun rumah ini mempunyai banyak persediaan makanan. namun perlahan-lahan persediaan itu habis digerogoti oleh *tikuss yang gemuk tapi masih saja selalu lapar. para penghuni rumah takut dengan tikuss itu meskipun mereka sendiri tau bahwa yang tikuss itu makan ialah cadangan persediaan makan mereka entah untuk berapa abad ke depan. Mereka membeli kucing besar dengan harapan agar kucing tersebut mampu membasmi tikuss kotor. tapi kenyatannya lain, kucing itu ogah-ogahan untuk bekerja, kucing itu asik terlelap di atas teras rumah. penghuni rumah merasa janggal dengan peristiwa tersebut. selidik punya selidik, kucing bodoh itu ternyata sering mendapat makanan pemberian sang tikuss jahanam itu.."aah..apalah gunanya saya mengeluarkan uang untuk membeli kucing itu..lebih baik saya membeli makanan untuk anggota keluarga saya.."gerutu sang pemilik rumah.. sampai saat ini ketika saya keluar dari rumah itu.binatang pengerat itu masih belum bisa dibasmi. malah terus berkembang biak. saya muak...saya jijik melihat tikuss! Rumah Kedua ketika pertama kali saya menginjakan kaki di rumah ini saya kagum. meskipun rumah ini tak terlalu besar, namun kesejahteraan para anggota keluarganya terjamin. bahan mentah yang mereka mampu hasilkan untuk membuat sebuah masakan rumah terbilang sangat sedikit tapi mereka mampu membeli makanan-makanan jadi dari tempat lain..mereka kaya..itu yang pertama saya tangkap.
saya bertanya kepada mereka tentang binatang-binatang kotor yang hidup di dalam rumah ini. mereka tidak menafikan bahwa ada juga binatang yang hidup dalam rumah tersebut, namun yang hidup hanyalah cucurut atau sejenisnya..tak lebih..anggota rumah ini berani untuk membunuh cucurut yang sedang akan tumbuh dan berkembang. saya juga mendapati mereka memiliki seekor kucing untuk memburu dan membunuh binatang kotor tersebut. kucing tersebut bisa bekerja sebagaimana mestinya. kucing itu hanya memakan apa yang diberikan oleh majikannya dan tidak menerima makanan yang diberikan oleh tikus-tikus kecil..lagi-lagi saya terkesima.. namun disisi lain saya merasakan ada jarak yang cukup jauh antara penghuni rumah. mereka terkesan acuh tak acuh dengan penghuni rumah yang lain. persatuan yang saya rasakan di rumah sebelumnya terasa sangat hambar di rumah ini. juga peraturan di rumah yang terlalu mengekang membuat kreatifitas rumah ini sangat minim. plagiator bertebaran dan anehnya mereka tidak malu menyandang predikat sebagai plagiat busuk. selain itu di rumah ini juga kadang saya merasa sakit hati atas perlakuan orang rumah terhadap saudara saya yang juga berasal dari rumah saya sebelumnya. mereka datang kesini untuk bekerja, mereka datang kesini untuk mendapatkan sepiring makanan yang susah untuk mereka dapatkan di rumah mereka sendiri, mereka mempunyai hak yang sama untuk waras namun rumah ini merunggut hak mereka sepenuhnya. saya tidak bisa berbuat banyak, saya juga hanyalah seorang penumpang di rumah ini sama seperti mereka, saya tidak mempunyai cukup kekuatan untuk mengubah.
sebentar lagi saya akan menjalani kehidupan saya sendiri.. dimanakah saya harus tinggal? yang saya cari bukanlah sekeping kesempurnaan.. tapi seonggok kenyamanan dan secuil kesejahteraan..
Aricko 1018am020508
ps:tikuss itu bukan kesalahan penulisan..hanya menunjukan bilangan jamak..
**saya tidak pandai berolahraga namun saya bisa semua olahraga**