Thursday, April 30, 2009

Saya Single dan Autis..

Itu hari sabtu. dan oh lihatlah itu saya bangun terlalu pagi di hari sabtu. sikat gigi, cuci muka, dan..ah, saya rasa tidak perlu dibahaslah masalah ini. makan masakan yang sudah dimasak sendiri, melamun sendiri, dan oh sunggu bosan sekali hari sabtu itu. uang banyak namun ujian banyak, menyebabkan pagi itu saya pergi ke stasiun bis dekat rumah, menyebabkan pagi itu saya pergi ke KL sendirian tanpa teman, karena teman katanya sibuk belajar, tapi lihatlah itu YM mereka yang kuning-kuning, dan lihatlah itu Facebook mereka yang selalu update. Itu saya duduk di dalam bis sendirian menggunakan celana pendek, kaos dan sendal jepit. ah casual sajalah, ah santai sajalah, tidak pakai baju juga saya sudah bagus. dan lihatlah itu saya tersenyum sambil melambaikan tangan ke mobil yang datang dari arah berlawanan. mereka terlihat bingung karena merasa tidak mengenal saya. tapi saya tidak perlu bingung, karena saya tahu mereka membutuhkan jarak yang jauh untuk memutar kendaraannya. saya buka dompet saya. dan "oh sial, uang masih banyak!". turun saya dari bis. bukan karena saya ingin, tapi karena harus. loh kenapa harus? itu karena memang sudah sampai terminal terakhir. berjalan kaki saya melewati china town terus belok kanan melewati terminal dan lurus terus sampai ketemu halte bis, belok serong kanan terus lurus lagi, dan apabila kamu ketemu hotel maka belok kirilah kamu. dan oh sampailah saya di sana. di sana, di tempat yang katanya banyak anak muda berkumpul untuk bersosialisasi, dengan macam-macam kelaminnya, dengan macam-macam gayanya, dengan macam-macam bahasanya, namun hanya satu macam tujuannya, yaitu untuk mendapatkan label AGKL(Anak Gaul Kuala Lumpur). tapi bukan itu ah tujuan saya, sudah letih ini saya menyandang label AGZ(Anak Gaul Zimbabwe) selama satu dekade lebih. Oh teman lihatlah itu, oh lihatlah ada orang memakai baju yang sangat changcuters sekali disana, sedang menunggu taksi/bis sendirian disana. situasi kosong. dengan senyum merona saya beranikan berkenalan dengannya. "hai..vokalis changcuters itu kakak kelas saya di SMA!" saya membuka perkenalan. "hah??" katanya bingung. "iya..si Triya itu kakak kelas saya, anak kabaret juga sama!" "hah???" katanya makin bingung Lalu masih dengan senyum merona saya tinggalkan ia begitu saja. saya tidak akan bingung karena saya tau jelas niat saya apa. tapi oh itu lihatlah dia disana, saya yakin dia pasti resah gelisah setelah saya tinggalkan dia sendirian disana. saya berani begitu karena saya tau bahwa saya tidak akan bertemu lagi dengannya. tapi di bandung, di kota kecil nan indah itu, saya tidak berani. karena setiap orang pasti punya mutual friend jika dicek di facebook. saya malu jika ternyata orang lain itu ialah temannya teman saya. saya ini kan pemalu. duduk saya di kedai india itu, duduk bukan karena harus. tapi karena ingin, ingin istirahat, ingin minum, ingin merokok. "mau pesen apa bos?" itu ada pelayan india bertanya. "nasi goreng ada bang?" saya balik bertanya. "ada..ada.." "boleh pake ayam goreng ga bang?" "boleh..boleh.." semangat si india itu menjawab. "kalau gtu saya pesen tea ice bang.." saya memesan. saya diam dan bakar rokok. hening sejenak. "makannya apa bos?" si india itu bertanya lagi. "ah ga deh bang..saya baru makan..masih kenyang.." ah sungguh nikmat sekali menyeruput minuman dingin di tengah teriknya matahari KL yang sangat panas hari sabtu itu. dan ooh..dompet masih tebal. Saya lanjutkan jalan kaki menuju salah satu pusat perbelanjaan yang terletak di daerah tersebut. dan oh lihatlah itu dia si Siswanto, seorang pekerja keras asal Jawa Timur, seorang mandor di salah satu proyek, teman baru saya ketika sama-sama menjadi saksi pemilu di kedutaan Indonesia. dia memanggil saya "Bro Riko..", dan dengarlah itu saya panggil dia "Mas Sis.." tidak perlu saya ikut memanggil dia "Bro Sis.." karena perpaduan katanya terdengar sama seperti "SheMale". "Hallo Bro Riko apa kabar nih? lagi ngapain disini?" dia menyapa. "Halo Mas Sis, alhamdulillah sehat..mas sendiri apa kabar? ini lagi mau jumatan di sekitar sini mas.." saya menjawab. "jumatan apa? ini kan hari sabtu!" "iya mas, abis tadi macet di jalan, jadi telat!hehe.." "hahaha..ah bisa aja kamu..mau kmana? mau ikut saya ga? ada sukuran partai.." "wah ga usah mas..temen-temen dah nunggu dsana.." berbohong sedikit, soalnya tengsin kalau ketauan jalan-jalan sendirian sama temen baru. "oiya? wah rame ya temen-temen dsana?" "iya mas..mau ikut? tapi kebanyakan bencong!" "oh gausah..saya ini udah telat ke acara itu.." "ohh ok mas hati2 kalau gtu.." "daaah.." SHIT. kalau saya tau dia sudah terlambat, saya tidak akan menggunakan kata bencong. tapi ya sudahlah. sekalian menguji apakah dia bisa menjadi teman sejati atau tidak. dan itu saya sudah di dalam Mall sedang melihat-lihat sepatu di toko Jeans. ditemani pelayan yang setia menemani saya di belakang. mirip sekali seperti hubungan ikan paus dan ikan-ikan kecil di sekitarnya. dan tentu saja saya si ikan kecilnya. "kak..kapan ya ada diskon lagi?" tanya saya. "aduh..saya juga kurang pasti.." jawabnya. "nanti kalau ada diskon boleh kasitau saya?" saya tanya lagi. "iya boleh.." jawabnya lagi. Saya pergi menuju pintu keluar meninggalkan pelayan tersebut yang kembali membereskan barang-barangnya. selang 15 detik saya datang lagi dan bertanya. "nanti kasih tau klo ada diskonnya gmn?" tanya saya. "eh iya..gmn ya.." sedikit bingung dia menjawab. "saya kasih email saya boleh?" "iya boleh.." Lalu saya tuliskan email saya di secarik kertas yang dia kasih. saya berikan kertas itu dan ucapkan terima kasih. karena itu yang selalu diajarkan oleh orang tua saya. "Nuhun nya teh..mangga ah teh.." kata saya. saya lihat dia bingung, tapi mungkin dia bukan bingung karena kalimat "mangga.." yang saya ucapkan tadi. mungkin karena signature yang saya bubuhkan di bawah email yang tertulis "Prof.Dr.Aricko Khena (Calon pengendara mobil berplat nomer RI 28)". setelah itu saya turun ke, oiya sebelum saya lanjut bercerita. ada baiknya kita ucapkan amiin dulu. semoga saya bisa menjadi apa yang saya tulis di signature tersebut. AMIIINN... Dan lihatlah itu saya merokok lagi di depan pintu masuk Mall dekat asbak umum. ah merokok terus ya. tapi tidak apalah. kakek-kakek yang saya temui di kampung juga pada merokok semua. jarang kakek-kakek yang tidak merokok. oh, mungkin mereka yang tidak merokok tidak sempat menjadi kakek-kakek. merokok itu saya disana bersama si bule juga yang sedang merokok. "malaysia is very hot!" dia tiba-tiba berkata. "oh, yes correct.." jawab saya. "y'know..you should come at December! it's snowing here.." saya menambahkan. Lalu si bule itu memandang saya jijik, mematikan rokoknya dan berlalu begitu saja. "hahaha..you dumb ass motheF-er..Im just F-ing around with cha!" teriak saya keras. tapi saya yakin si bule itu tidak mendengarnya. itu karena saya berteriak dalam hati. itu duduk saya di trotoar sambil menunggu bis untuk pulang. duduk saya memegang rokok masih memakai celana pendek, kaos dan sendal jepit. saya sudah tidak bagus lagi. kurang bagus karena peluh dan kotor menghiasi diri. dan coba itu kamu lihat disana, ada banyak orang rapih-rapih, cakep-cakep, gaya-gaya sedang ikut menunggu bis juga. tapi hanya saya yang duduk yang di trotoar itu. bukan karena harus. tapi itu saya ingin karena lelah. tatapan anak-anak gaul itu seperti berkata "siapa sih ini orang? lusuh banget. duduk di jalanan lagi. kampungan banget. ga lihat apa siapa kita? kita keren, kita gaya, kita pintar. coba lihat dirimu? memang siapa kau?" "programmer" gumamku pelan. Sudah sampai itu saya di terminal dekat rumah. tapi itu saya tidak langsung pulang. saya naik bis yang lain untuk pergi mengitari kampus. itu kampus saya sendiri. kampus tempat dimana saya merajut masa depan saya. universiti kebangsaan malaysia. eh tapi itu salah, yang betul Universiti Kebangsaan Malaysia. harusnya pakai huruf kapital klo menulis nama tempat. tapi sudahlah ya tidak usah diganti. ini saya lagi malas. naik dan turun saya di tempat yang sama. menyebabkan itu si supir bis sedikit bingung, "kampus aman ah..mangga.." itu saya ucapkan sebelum turun dari bis. Naik tangga saya menuju rumah manis rumah(home sweet home.red). istirahat sambil menyiapkan proposal defense minggu depan. oiya, bagaimana kabar exam kalian teman? semoga saja memuaskan ya hasilnya. tapi klo ternyata tidak, janganlah menyalahkan Facebook dan YM. mereka juga hanya program biasa yang tidak luput dari kesalahan, tidak ada program yang tak retak. * dilebih-lebihkan supaya bercerita, tidak dilebih-lebihkan tidak ada cerita. ** credit to H.Pidi.

Thursday, April 2, 2009

Saya dan dia..

Itu sudah sekitar 8 tahun lamanya kita kenal satu sama lain dan selama itu juga kita telah mengukir cerita cinta diantara kita. iya itu cinta. saya sebut itu cinta walaupun itu mungkin bukan cinta sejati, karena menurut hemat saya, cinta sejati itu hanya hadir dalam dunia dongeng. oiya, tahukah kamu bahwa saat pertama kali kita berkenalan, saya sempat perang dingin dengan teman saya sendiri, dengan teman yang akhirnya menjadi sahabat dan saya beri label sahabat sejati. sahabat yang ternyata malah mendorong saya untuk semakin memujamu. Malu dan enggan diri ini ketika menatap langsung matamu, kudekati teman-teman dekatmu dulu untuk betul-betul meresapi betapa cantik dan indahnya dirimu. lalu dengan segala keberanian yang kupunya kupinang dirimu pada suatu malam di tempat itu, hanya aku, kamu dan malaikat di samping kita yang jadi saksinya. Seiring berjalannya waktu, semua orang tahu bahwa kita mempunyai hubungan sakral. saya bahagia sekali, bahagia bukan karena kamu sangat popular pada masa itu. tapi memang hati ini berkata seperti itu. dimana kamu berada, ada saya di sampingmu begitupun sebaliknya. saya bebas menjadi apa saja, begitu juga kamu. saya gila, kamu gila, kita menggilai diri kita sendiri. berdua kita menertawai indahnya dunia, berdua kita mencaci busuknya dunia, berdua kita teriakan arogansi tanpa batas. karena ketika kita berdua, kita tidak takut apapun dan siapapun, kita adalah penguasa dunia kita sendiri. bahkan ketika pamormu jatuh terinjak, ketika seisi sekolah mencibir dan memandangmu sebelah mata. saya masih tetap disana. masih tetap disisimu sambil menggenggam tanganmu dan membimbingmu. jangan pedulikan mereka sayang, persetan dengan mereka, kita nikmati keautisan hidup ini berdua saja. kita perjuangkan esensi hubungan ini agar seluruh dunia sadar bahwa dirimu ada untuk dinikmati, bukan untuk diinjak. Masih ingatkah kamu ketika saya lulus dari formalitas akademik berlabel sekolah, saya ciptakan kamu beberapa hadiah untuk memantapkan keeksisan dirimu di industri ini. namun maaf sayang, ketika hadiah itu kuberikan, masa depan menuntut perhatian lebih dari sang pikiran. menimbang skala prioritas itu maka kusimpan coretan kenangan akan dirimu di halaman belakang hidup ini. kukejar mimpi utama hidupku dulu sambil tetap kunikmati dirimu sepenuhnya, tidak pernah merasa kesepian karena saya tahu kamu masih selalu ada dsana, masih setia menemani. bahkan sampai sekarang pun kita masih saling menikmati satu sama lain dengan cara yg lebih dewasa, cara yang lebih matang dan lebih arogan. Oiya..saya lupa memperkenalkan dirinya..namanya adalah hip-hop.