15:32
stasiun. saya sedang menunggu kereta di stasiun yang terletak tidak begitu jauh dari tempat tinggal saya. di papan pengumuman menunjukkan bahwa jam 15:35 kereta akan tiba, "ooh sebentar lagi pikirku..". alih-alih membakar sebatang rokok saya memilih membuka sekotak cokelat yang saya beli untuk bekal perjalanan saya. saya berniat untuk menggunakan kendaraan umum sampai rumah. selain persediaan ringgit yang memang sudah menipis saya juga ingin mencoba bergaya backpakers dalam perjalanan ke rumah sebelum betul-betul menjadi backpakers ke negara orang(^_^). setelah habis satu permen cokelat akhirnya kereta itu tiba. dengan membawa satu koper, satu tas punggung dan sweater saya masuk ke kereta tersebut. udara AC langsung menyergap ke tubuh saya yang basah dengan peluh. segar namun tidak sehat!
16:07
terminal. hujan gerimis. saya keluar dari stasiun dan segera menuju terminal bis yang terletak tidak begitu jauh dari stasiun. sembari menunggu bis yang masih menunggu penumpang saya pergi ke 7/11 untuk membeli sebotol air mineral. namun tidak lama, supir bis menyuruh saya untuk segera masuk karena bis akan berangkat. saya masuk ke dalam bis dan mengambil tempat duduk paling belakang sambil mendengarkan musik yang masuk ke telinga saya melalui earphone yang tersambung ke handphone. hujan makin menjadi, namun saya senang karena saya suka sekali berada di dalam bis ketika hujan. dingin dan nyaman.
17:23
bandara. setelah check in dan membereskan semua urusan pra take off saya makan di salah satu restoran fastfood di bandara sambil menunggu bergeraknya jarum jam ke angka 19:00. makan, nyalain rokok, dengerin musik, ngeliatin orang, nyalain rokok, minum, dengerin musik, nyalain rokok. tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 18:23 dan saya memutuskan untuk menuju imigrasi dan kemudian masuk ke ruang tunggu.
18:56
pesawat. saya mengambil tempat duduk di tengah, kebetulan saat itu pesawat tidak begitu penuh dan untungnya tidak ada penumpang lain yang duduk di samping saya, jadi saya bisa melonjorkan kaki dsana. mata ini tidak begitu berat namun saya memaksakan untuk memejamkan mata saya. perjalanan di dalam pesawat memang sangat membosankan, tidak ada pemandangan yang bisa dilihat, hanya hamparan awan yang luas membentang. sialnya lagi di depan saya ada keluarga india yang ribut berbicara menggunakan bahasa mereka dan tepat di belakang saya ada keluarga cina yang juga tidak mau kalah berbicara dengan sangat keras menggunakan bahasa mereka. saya merasa saya seperti berada di pertengahan film yang dibintangi oleh amitabha chan dan jackie chan. "WTF are they talkin bout??", akhirnya saya terus terjaga malam itu.
20:18
bandara. kesal menggerutu karena tidak bisa tertidur di pesawat namun senang bukan kepalang karena sudah sampai di tanah air tercinta. setengah berlari saya menuju imigrasi karena di jakarta loket imigrasinya sedikit, jadi apabila tidak cepat maka saya akan terjebak dalam antrian manusia yang akan sangat panjang. walaupun sudah cukup cepat tapi tetap saja saya mengantri agak lama, ada banyak pesawat yang datang malam ini pikirku. setelah melewati imigrasi dan mengambil bagasi saya langsung mencari ATM untuk mengambil uang seperlunya dan menuju keluar untuk membeli tiket bis ke bandung. ketika membeli tiket ada satu orang malaysia yang seumur dengan saya. saya menangkap aura kebingungan bilingual di antara mereka, dan dengan sedikit keahlian berbahasa melayu akhirnya saya menjadi translater di antara mereka. sambil menunggu bis yang katanya datang jam21:00 saya mengobrol dengan orang malaysia tersebut, ternyata dia juga baru lulus S1 dari UM dan akan melanjutkan jenjang S2 di UKM. waah dunia yang begitu sempit pikirku.
sembari menunggu saya melihat ada TKI(sebut saja namanya otong, bukan menjudge bahwa dia TKI, tapi percayalah, 3 tahun di malaysia kalian akan bisa membedakan mana TKI mana pelajar dan mana TKI eksklusif) yang baru pulang. otong disambut oleh keluarga besarnya, keponakan2nya begitu senang melihat pamannya baru pulang kerja dari luar negeri dan berharap membawakannya oleh2 sebuah mainan aneh yang bisa dipamerkan di kampungnya. raut muka otong yang biasanya sangar dan ganas berubah menjadi senyum manis di depan keluarganya, rasa bangga terpancar jelas sekali di antara rahang-rahangnya yang keras. rambut panjangnya yang biasa terurai diikat rapih membuat aura bangganya betul2 terasa oleh siapapun yang melihatnya. walaupun BBM naik tapi tak membuat keluarga besar ini kehilangan senyumnya, kepulangan salah satu anggota keluarga dengan selamat merupakan salah satu anugerah besar bagi mereka terutama apabila anggota keluarga tersebut berasal dari negara yang memang rawan penyiksaan. tak sadar senyum saya pun ikut mengembang melihat tingkah laku mereka.
21:04
bis,
gelap,
memejamkan mata = tidak bisa,
mendengarkan musik = bosan,
menikmati supir ugal-ugalan = seru!
23:39
BSM. cepat, memuaskan dan menegangkan. bis yang saya tumpangi sering menyalip truk dan mobil lainnya di bahu jalan tol. mungkin supirnya menganggap bis yang dia bawa hanya sebesar proton kancil atau daihatsu ceria dan menganggap semua penumpang tertidur jadi dia pikir hanya membawa nyawanya sendiri. tapi saya tidak tertidur dan sangat menikmati perjalanan sedikit maut tersebut sambil menggantungkan nyawa saya di kaki sang supir. turun dari bus saya langsung disambut dengan ramah oleh supir2 taksi yang sedang mangkal. wah tidak terasa sudah sampai bandung pikirku. padahal baru 10jam yang lalu saya menemani teman saya makan siang di restoran depan rumah saya di malaysia. saya bertekad untuk tidak mengabari orang rumah, saya ingin melanjutkan perjalanan saya dengan menggunakan angkutan umum di bandung. walaupun tidak begitu lapar saya menyempatkan untuk makan nasi goreng tek tek di pinggir jalan karena saya memang sudah ngidam makanan ini semenjak saya di malaysia. panas dan pedas pesanku kepada bapak-bapak penjual yang terlihat tua namun gagah dan ramah. memang sedap sekali nasi goreng sederhana ini! sambil menghisap sebatang rokok di tengah dinginnya kota bandung di malam hari saya menunggu angkot yang lewat. frekuensi mobil yang lewat terbilang jarang namun temaram lampu kota dan obrolan ringan saya dengan bapak penjual nasi itu membuat saya merasa nyaman. kebetulan memang tidak ada lagi pelanggan saat itu, jadi bapak itu tidak begitu sibuk. akhirnya angkot datang dan saya pamit dengan bapak itu beserta ucapan terima kasih atas nasi gorengnya yang mantap.
00:47
saya turun dari angkot dan menyebrang untuk melanjutkan perjalanan dengan angkot yang lain. ketika menyebrang saya bertemu dengan profasta(molotov) seorang rapper bandung yang cukup terkenal di kalangan bawah tanah. liriknya yang penuh metafora namun tajam membuat saya sempat menyeganinya. hanya saling sapa dan mengobrol sebentar sebagai formalitas teman lama tiba-tiba angkot yang menuju rumah saya datang, saya pamit dan langsung meluncur pergi. didalam angkot ada bermacam-macam orang. ada ibu2 tua dengan barang belanjaannya yang banyak yang mungkin akan dijual lagi pagi hari di pasar, ada pasangan setengah tua yang laki2 terlihat seperti preman pasar dan wanita terlihat seperti pembantu rumah tangga namun keduanya terlihat sangat mesra. di perjalanan saya melihat beberapa pengendara motor yang tengah bernegosiasi dengan pelacur bahkan tak sedikit juga mobil yang berisikan mahasiswa-mahasiwa iseng. juga preman-preman sekitar dengan semerbak bau alkohol yang sedang menggoda pelacur yang sedang tidak ada pelanggan. keras dan original pikirku. tengah malam memang waktunya manusia menjadi dirinya sendiri ketika berada di jalanan. tidak ada yang perduli apa yang terjadi selama itu tidak mengganggu dirinya, tidak ada rasa hormat yang dibentuk secara paksa seperti di kantor ataupun sekolah, rasa hormat di jalan lebih murni dan loyal. betul-betul original namun keras seperti kataku tadi.
01:18
rumah. pagar rumah tidak digembok sesuai dengan permintaan saya sore tadi, kunci rumah disembunyikan di bawah keset pintu seperti biasa. saya masuk rumah dengan perlahan dan langsung menuju kamar. saya menyadari bahwa pengalaman yang saya dapat hari ini cukup banyak bila dibandingkan dengan dianter dan dijemput ke dan di bandara seperti biasanya. dengan tas seberat 11kg di tangan saya betul-betul kelelahan namun senang karena akhirnya saya sampai di rumah dengan selamat.
ps:ketika saya menulis, orang rumah belum tahu kalau saya sudah sampai di rumah.=)
4 comments:
Huwalah... Ternyata udah jadi backpack duluan ni orang.. Ngajak2 kek kalo maw jadi backpack?!
Btw, tar balik kmari maw jadi backpack jugakah? Hihihi:D
Iyah, kadang jalan sendiri itu ada enaknya juga kok. Ada sesuatu yang gak bisa didapat kecuali dengan jalan sendirian hehe Mungkin gua bakalan nyoba kayak bgituan sob kalo pulang nanti. Tapi alangkah jauhnya antara Jakarta dan Pekalongan hehehe
Wish me luck! Biar gua gak bohong waktu gua bilang "Ktemu di Indo, sob..!"
Aduh klo pas ksana gw malem uy sob..takutny ktm dh abis!hiks..but we'll see lah..iyaa ke pkalongan kn kreta skali tuh..naek damri ke gambir..trz kreta d!seru d!hoho..klo ga niat d negara sndiri kt k negara orang aj yok!smga aj nti gw ada rejeki lebih!cabs kmana gtu ngegembel!he2..
Sampai ktemu di indo bung..gw maen bilyar ky orang bego ni!dh lama ga nyentuh stick!hiks..dtunggu ajaranny!he2,
woi betah amat kyk nya haha
hahaha..
emang enak punya waktu sendiri ky gitu ,ko. memperhatikan dan mengamati.
ngerasa lebih idup..
eh tau petot punya blog?? :p
Post a Comment