Sunday, October 26, 2008

Bahasa ooh bahasa...

Bahasa selain menjadi alat komunikasi yang paling primitif juga merupakan identitas suatu kaum yang membedakan antara satu kaum dengan kaum lainnya. setuju?kalau tidak setuju harap angkat tangan, jadi bisa saya ubah kembali opini saya di atas. tapi kalau saya tidak melihat anda angkat tangan ya akan saya biarkan. kembali ke konteks perbedaan tadi. mungkin bahasa boleh menjadi sebuah permainan menarik bagi penduduk dunia pada umumnya. mengapa saya katakan sebuah permainan menarik? mari kita simak beberapa fakta yang akan saya beberkan secara gamblang, aktual, dan terpecaya setajam cutter. zaman sma dulu saya punya teman baru, seorang murid mutasi dari sebuah sekolah terkemuka di jakarta. dia sama sekali tidak mengerti bahasa sunda dan kami remaja-remaja labil ini bersedia dengan tangan terbuka dan baju tertutup untuk mengajarkannya bahasa sunda. siang itu kota Bandung panas sekali, brapa derajat di atas celcius saya tak tau pastinya. tapi yang pasti cukup untuk membuat telor 3/398 matang apabila ditaruh di jalan raya. kami datang ke sebuah warung kopi di dekat sekolah dan masing-masing dari kami memesan minuman favorit kami. semua dari kami memesan minuman dingin sesuai dengan kewajaran otak kami. ada yg memesan es teh manis, es jeruk, es buah, dan si jakarta ini memesan cappucino. lalu sang penjual bertanya kepadanya, "cappucino na tiis teu cep?", dengan polosnya ia mengangguk. sesaat kemudian ia bertanya pada saya, "ko, tiis tuh apaan?" lalu saya jelaskan bahwa tiis itu mengandung racun. sontak ia berteriak agak keras, "bang! ga usah tiis!". tak lama kemudian minuman yang kami pesan datang. kami bersama2 menikmati minuman dingin dan teman jakarta itu terngangga melihat secangkir cappucino panas bertengger di depannya. wah bandung yang benar-benar panas mungkin pikirnya saat itu. (*ps: tiis=dingin) fakta kedua adalah saya mempunyai seorang junior merana yang berasal dari jawa. logatnya yang medok dan sifatnya yang polos membuat mukanya terlihat seperti kumpulan lingkaran yang mempunyai titik besar di tengahnya. sasaran empuk maksudnya. dia memesan nasi ayam di kantin sekolah lalu makan di sebuah ruangan kecil yang dikhususkan untuk setiap ekskul yang ada di sekolah kami(sekretariat ekskul.red). setengah nasinya habis dia bertanya pada saya, "eh sambal bahasa sundanya apa?" saya jawab "sambeul". dia setengah tidak percaya, "itu bahasa indonesia cuma tambah eu doank..bahasa sundanya apa?". di belakang ada yang berceletuk "leho!, sambal itu bahasa sundanya leho!". senyumnya melebar dan dengan langkah yang pasti dia setengah berlari menuju kantin, tak lama dia kembali bersamaan dengan pudarnya senyum dan langkah yang goyah, kami bertanya "kmu kenapa?". dia menjawab pelan namun tetap terdengar oleh setiap kuping jahil di ruangan kecil itu, "tadi di kantin saya diketawain semua orang..saya bilang ke ibu kantin..bu, boleh tambah lehonya ga?yang banyak ya..". (*ps: leho=ingus) fakta ketiga adalah seorang arab gila yang mungkin terlalu lama mencicipi kehidupan bebas di U.S. saya jarang bertemu dengannya tapi dia adalah teman baik kawan-kawan indonesia dsini. suatu ketika kami berkumpul kembali dan dia berkata "anjrit , goblog, bodoh, kont*l, p*pe, dll". wah sebuah kemajuan pesat pikir saya! lalu saya bertanya secara personal padanya. "hey where did u learn that words?" tanyaku, "ouw..i learn from this guys.." sembari menunjuk teman-teman saya, "oo..do u know what that words means?" "yea i know..there all bad words right?" "yes..hmm..but i bet u dont know it at the first place!" "haha..thats true! this people want to mess with me at the beginning!but then they told me the truth!" "oh i see..hey, btw, do u know "bangsat"?" "naah..never heard that..what is "bangsat"? "bangsat means georgeous..now u tell the guys.." inilah mengapa saya katakan bahwa bahasa merupakan sebuah permainan menarik bagi penduduk dunia. saya bertaruh setiap manusia di belahan dunia yang mempunyai bahasa unik pasti pernah berbuat seperti ini terhadap sesamanya. teringat sebuah quote dari mana saya lupa: "senyum ialah bahasa yang universal", sebuah quote yang mnurut hemat saya dapat menyatukan seluruh perbedaan yang ada di mukaaaaa pundak lutut kaki lutut kaki muka bumi. "tersenyumlah..dengan begitu mereka tentu akan mengerti apa yang ingin anda sampaikan.."

3 comments:

Anonymous said...

Fakta ke-3: gua masih suka ktawa kalo dia bilang "Aduh" hahahaha

nb: mudah2an gua gak salah orang:)

viasibocahoke said...

siapakah fakta yg ke 3?mau kenalan dong sm dia hahahha

Aricko Khena Kaban said...

@nasim..
betul sob..sapa lagi arab gila dsini!haha..

@pia..
jangan vi..menyesal seumur idup lw nanti..hahahaha