Monday, August 25, 2008

Sabtu, 9-8-08

Kulihat ia berjalan dengan tegap ke arah podium untuk mengambil skrol ijazah yang telah ia perjuangkan selama ini. di atas podium wajah anakku terpampang jelas menyatu dengan layar besar bersama data-data tentang dirinya. tak terasa kali ini senyumku mengembang lebih lebar dari biasanya. aku sudah biasa menghadiri acara wisuda seperti ini, namun kali ini lain. biasanya yang kulihat adalah anak didikku yang berdiri disana sambil membawa ijazah dengan senyum bangga mereka. tapi sekarang yang kulihat adalah anak kandungku, darah dagingku sendiri yang berjalan dengan membawa sebagian harapan, sebagian cita-cita dan sebagian doaku selama ini. he did it! dia berhasil membuatku bangga saat itu, jerih payahku selama ini mulai membuahkan hasilnya. ya, jerih payah sekali lagi kutegaskan! tidak mudah bagiku melepas kedua anakku untuk menuntut ilmu ke negeri seberang baik dari segi psikologi maupun finansial. tapi dengan melihat ini pengorbananku tak terasa sia sia. setelah turun dari podium dalam perjalanannya kembali ke tempat duduknya ia menatap ke arah kami dan melambaikan tanggannya kepada kami diiringi dengan senyumannya yang khas. sontak aku pun membalas lambaian tangannya ditemani dengan senyum lebarku yang sejak tadi belum tertutup. basah, mata ini basah dengan air mata yang aku sendiri tidak tau kapan datangnya. namun buru-buru kuusap, air mata menurutku adalah buah dari emosi yang tidak dapat tersalurkan baik oleh perkataan maupun perbuatan. ia telah kembali ke tempat duduknya untuk berbaur bersama teman-temannya, dan akupun terus menikmati acara wisuda ala malaysia ini hingga berakhir. sesudah acara berakhir kita pun bersama-sama beranjak keluar untuk sesi photo. satu persatu teman-temannya mulai berdatangan, kebanyakan dari mereka adalah junior atau teman seangkatannya yang belum diwisuda. mereka bersambutan memberikan ucapan selamat kepada anakku dan juga teman mereka yang berwisuda di hari itu. laksana anak kecil yang berada di taman bermain, perasaan senang membius kami semua yang hadir disana walaupun terik matahari ikut bermain bersama kami. diselingi canda riang kami berpose, kami tertawa, kami tersenyum, kami bahagia! =)
hope we had the same thought mom...=)

Sunday, July 27, 2008

Makan Malam..

Pagi itu saya terbangun oleh suara ibu yang terus memanggil2 nama saya. "Rii..Arii..banguuun..udah siang ini..Nanti anterin ibu ke depan ya!". dengan mata masih terpejam saya menjawab "iyaaa.." sembari mengambil selimut untuk melindungi tubuh ini dari dinginnya udara pagi bandung yang menusuk tulang. selang beberapa menit dari lantai bawah terdengar seruan kedua dengan nada sedikit memaksa. "Rii..cepet siap-siap donk..ibu udah telat nih!". dengan sikap ogah-ogahan dan langkah yang gontai saya memaksakan tubuh saya ke bawah untuk memanaskan motor. tidak sikat gigi dan cuci muka saya langsung mengantarkan ibu ke depan komplek. di motor biasanya terjadi percakapan kecil dan pernyataan yang keluar dari mulut ibu selalu begini, "ga baik anak muda bangun jam segini..". dan jawaban yang saya balas juga selalu sama, "ah ibu kaya ga pernah muda aja..lagian kan liburan..wajar atuh!". sebelum terjadi perdebatan yg lebih sengit biasanya kami sudah sampai di depan komplek. oleh karena itu topik ini hanya menjadi wacana tanpa solusi yang selalu diungkit kembali setiap pagi.

Setelah mengucapkan hati-hati pada ibu, saya kembali pulang ke rumah. saya parkirkan motor di tempat biasa dan melangkah masuk ke rumah. adik saya menyambut dengan suguhan sarapan pagi dan kita sarapan bersama di meja makan dengan makanan seadanya sambil ditemani obrolan-obrolan ringan tentang agenda hari ini atau bahkan gosip tentang ibu dan bapa kami. cukup lama kami berbincang dan setelah itu masing-masing dari kami kembali ke ketidaksibukan kami akibat libur yang panjang. saya biasanya menonton serial TV F.R.I.E.N.D.S atau mendengarkan musik di kamar sambil membaca apa yang bisa saya baca. waktu terus berjalan dan ketika panas matahari bersinar tepat di atas ubun-ubun kepala biasanya tukang-tukang makanan lewat di depan rumah untuk menjajakan barang dagangan andalan mereka. dan ketika itu juga saya biasanya membagikan rezeki yang saya punya dengan mereka. saya termasuk hobi sekali dengan jajanan rumah, selain murah rasanya juga sedap. sebetulnya bukan sedap karena bumbu-bumbu yang dipilih tetapi lebih tepatnya sedap karena setiap suapan memiliki kenangan akan masa lalu yang indah.

Kenyang menikmati jajanan-jajanan yang unik saya kembali masuk kamar untuk merokok sembari mendengarkan musik dari laptop. perut kenyang dan matahari juga sedang mengamuk di luar sana membuat mata ini terasa sangat berat untuk tetap terjaga, akhirnya saya tertidur di kasur kamar. bunyi dering handphone membangunkan saya dari tidur yang pulas, di layar tertulis "My Mom". saya angkat telepon itu dengan kalimat, "Assalamualaikum..". lalu suara disana menjawab, "Wassalam..Ri, ibu dah mau nyampe nih..jemput ya 5menit lagi!". "tuut..tuut.."tanda telah ditutupnya telepon oleh satu pihak. kembali dengan sikap ogah-ogahan dan langkah yang gontai saya kembali mengambil motor dan pergi ke depan komplek untuk menjemput ibu. saya selalu menunggu apabila menjemput ibu, 5 menit waktu indonesia ibu berarti 15 menit waktu normal. dan sialnya lagi saya tidak pernah belajar dari situ. tapi menunggu ibu 10 menit tetap tak sebanding dengan pengorbanan ibu untuk menunggu saya keluar selama 9 bulan(^_^).

Setelah kami sampai rumah biasanya ibu langsung masuk ke kamarnya dan disana telah menunggu adik saya yang sedang menonton gosip sore atau reality show. kami bertiga nonton bersama atau kadang biasanya ibu memasak makanan untuk makan malam sambil menunggu sang kepala keluarga pulang dari kantor. saat senja datang dan matahari mulai enggan menunjukkan keperkasaannya terdengar suara mesin diesel dengan suara klaksonnya yang khas. tanpa dikomando kami langsung berhamburan ke garasi untuk mengerjakan tugas kami masing2. ada yang membukakan pagar, ada yang memarkirkan mobil dan ada juga yang membereskan rumah kembali supaya terlihat lebih rapih.

Semua anggota keluarga sudah lengkap dan berkumpul di meja makan sembari makan malam bersama dengan hidangan yang telah disiapkan tadi sore oleh ibu. meskipun sederhana tapi masakan yang dibuat oleh tangan ibu selalu enak tiada tandingan. tak berselang bgitu lama hidangan di meja makan pun telah habis tak tersisa. kami tetap berkumpul dsitu sambil membicarakan banyak sekali topik pembicaraan yang selalu menarik apabila pesertanya hanya kami berempat. mulai dari pendidikan, gosip tetangga, investasi tanah, rencana masa depan, nostalgia masa lalu, bahkan hingga masalah jodoh pun tetap menarik untuk diperbincangkan. kekompakan keluarga kecil ini sangat terasa pasca makan malam, pada waktu inilah strategi2 gemilang untuk menghadapi masa depan tercetus, pada waktu inilah kenangan2 masa lalu kami yang indah terkuak, pada waktu inilah kami sekeluarga bisa tertawa bersama melepas semua beban yang terpaku di pundak kami, dan pada waktu ini jugalah saya merasa mempunyai sebuah keluarga yang sempurna. kumpulan individu yang tidak sempurna namun membentuk sebuah kesatuan yang sempurna.

taken 1989 by unknown, edited by : My sista

damn it homesick!! i miss my fams..i miss them all!!

06.00am-28July08

Monday, July 21, 2008

Pesta Demokrasi...

-34 partai berhak mengikuti pemilu 2009-
Sebentar lagi pesta demokrasi di negara kita akan dilaksanakan. bertambahnya jumlah partai pada pemilu tahun depan dibandingkan dengan tahun 2004 yang berjumlah 24 partai mengindikasikan bahwa masih banyaknya politikus yang masih gagal dalam mengendalikan eforia untuk mendirikan partai atau kasarnya masih banyak politikus yang masih haus akan kekuasaan. Pernah seorang kerabat mengatakan bahwa menyalonkan diri menjadi orang nomer 1 di daerah maupun di sebuah negara itu tidaklah MURAH! perlu biaya yang sangat besar, sebenernya memang sudah rahasia umum tapi begitu kerabat itu menyebutkan jumlah nominalnya. jujur, saya tercegang mendengarnya, "itu hanyalah permainan orang multi milionare" sambungnya. permainan judi yang dikemas sedemikian rupa dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mendapatkan kartu untuk bermain demi mendapatkan kekuasaan sekaligus kekayaan yang tak terbatas. Sungguh ironis memang keadaan di negara indonesia, para petinggi berlomba-lomba untuk menggandakan kekayaannya dengan cara yang tidak bermoral. dan lebih mirisnya lagi petinggi-petinggi itu dipilih oleh rakyat yang notabenenya adalah korban yang paling teraniaya di permainan judi ini. apa gunanya membeli rumah besar dan megah jika dalamnya terasa kosong dan dingin, apa gunanya membeli apartemen mewah jika yang mengisinya hanya perempuan-perempuan bodoh simpanan pejabat hidung belang, apa gunanya uang berlimpah jika uang itu dihabiskan oleh istrinya untuk berfoya-foya dengan laki-laki lain yang lebih muda, apa gunanya membeli barang-barang mahal jika barang-barang itu nantinya dijual oleh anak laki2nya untuk membeli narkoba, apa gunanya membeli villa di kaki pegunungan jika villa itu hanya dipakai anak perempuannya pesta seks dengan kawan-kawannya, apa gunanya mobil mewah berjejer di garasi jika kenyamanan sedan mewah itu dinikmati sepenuhnya oleh sang supir, apa semua itu dapat membuatnya bahagia? apa mereka tidak iri melihat kehidupan seorang karyawan biasa yang bila pulang ke rumah disambut oleh senyum manis istrinya dan tersuguhnya makan malam yang sedap di meja makan yang tidak seberapa besarnya, makan malam brsama anak2 dan ketika istirahat di ruang TV alunan suara anak2nya yang sedang belajar mengaji terdengar syahdu dan menusuk di hati. tidak ada perasaan dikejar2 oleh rasa bersalah, bersalah karena telah secara langsung menyengsarakan lebih dari 100juta jiwa manusia!! Saya berbicara seperti ini bukan karena saya suci atau apalah istilah lainnya, saya juga bukan korban langsung perbuatan jahanam para petinggi seperti halnya lumpur lapindo dan sejuta kasus lainnya baik yang terkuak maupun tidak. saya adalah satu dari berjuta warga negara indonesia yang tahu musuh utama negaranya dan kesal bukan main karena musuh tersebut mengatasnamakan ibu pertiwi sebagai kedok kejahatannya. entah kenapa hati kecil saya mengatakaan untuk golput dalam pemilu mendatang. selain belum ada pemimpin yang pantas untuk dipilih, saya juga enggan berpartisipasi dalam penghancuran negara kita yang sebetulnya juga sudah hancur!=(

Wednesday, July 9, 2008

Selametan..

Saya (Aricko Khena Kaban) ingin mengucapkan selamat atas 1000 kali terbukanya page blog ini. tidak terasa baru 4 bulan semenjak grand opening namun sudah mencapai angka 1000 atau rata-rata sekitar 8 kali sehari. terima kasih kepada semua pengunjung yang saya tau maupun tidak tau. kalian tau kalo saya sayang kalian. =) FYI, entah kenapa sulit sekali untuk menulis. mungkin karena hidup saya begitu datar akhir-akhir ini. mohon maklum. (secara blog gw paling gaul sepanjang masa gtu)

Thursday, June 5, 2008

home trip....

15:32 stasiun. saya sedang menunggu kereta di stasiun yang terletak tidak begitu jauh dari tempat tinggal saya. di papan pengumuman menunjukkan bahwa jam 15:35 kereta akan tiba, "ooh sebentar lagi pikirku..". alih-alih membakar sebatang rokok saya memilih membuka sekotak cokelat yang saya beli untuk bekal perjalanan saya. saya berniat untuk menggunakan kendaraan umum sampai rumah. selain persediaan ringgit yang memang sudah menipis saya juga ingin mencoba bergaya backpakers dalam perjalanan ke rumah sebelum betul-betul menjadi backpakers ke negara orang(^_^). setelah habis satu permen cokelat akhirnya kereta itu tiba. dengan membawa satu koper, satu tas punggung dan sweater saya masuk ke kereta tersebut. udara AC langsung menyergap ke tubuh saya yang basah dengan peluh. segar namun tidak sehat! 16:07 terminal. hujan gerimis. saya keluar dari stasiun dan segera menuju terminal bis yang terletak tidak begitu jauh dari stasiun. sembari menunggu bis yang masih menunggu penumpang saya pergi ke 7/11 untuk membeli sebotol air mineral. namun tidak lama, supir bis menyuruh saya untuk segera masuk karena bis akan berangkat. saya masuk ke dalam bis dan mengambil tempat duduk paling belakang sambil mendengarkan musik yang masuk ke telinga saya melalui earphone yang tersambung ke handphone. hujan makin menjadi, namun saya senang karena saya suka sekali berada di dalam bis ketika hujan. dingin dan nyaman. 17:23 bandara. setelah check in dan membereskan semua urusan pra take off saya makan di salah satu restoran fastfood di bandara sambil menunggu bergeraknya jarum jam ke angka 19:00. makan, nyalain rokok, dengerin musik, ngeliatin orang, nyalain rokok, minum, dengerin musik, nyalain rokok. tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 18:23 dan saya memutuskan untuk menuju imigrasi dan kemudian masuk ke ruang tunggu. 18:56 pesawat. saya mengambil tempat duduk di tengah, kebetulan saat itu pesawat tidak begitu penuh dan untungnya tidak ada penumpang lain yang duduk di samping saya, jadi saya bisa melonjorkan kaki dsana. mata ini tidak begitu berat namun saya memaksakan untuk memejamkan mata saya. perjalanan di dalam pesawat memang sangat membosankan, tidak ada pemandangan yang bisa dilihat, hanya hamparan awan yang luas membentang. sialnya lagi di depan saya ada keluarga india yang ribut berbicara menggunakan bahasa mereka dan tepat di belakang saya ada keluarga cina yang juga tidak mau kalah berbicara dengan sangat keras menggunakan bahasa mereka. saya merasa saya seperti berada di pertengahan film yang dibintangi oleh amitabha chan dan jackie chan. "WTF are they talkin bout??", akhirnya saya terus terjaga malam itu. 20:18 bandara. kesal menggerutu karena tidak bisa tertidur di pesawat namun senang bukan kepalang karena sudah sampai di tanah air tercinta. setengah berlari saya menuju imigrasi karena di jakarta loket imigrasinya sedikit, jadi apabila tidak cepat maka saya akan terjebak dalam antrian manusia yang akan sangat panjang. walaupun sudah cukup cepat tapi tetap saja saya mengantri agak lama, ada banyak pesawat yang datang malam ini pikirku. setelah melewati imigrasi dan mengambil bagasi saya langsung mencari ATM untuk mengambil uang seperlunya dan menuju keluar untuk membeli tiket bis ke bandung. ketika membeli tiket ada satu orang malaysia yang seumur dengan saya. saya menangkap aura kebingungan bilingual di antara mereka, dan dengan sedikit keahlian berbahasa melayu akhirnya saya menjadi translater di antara mereka. sambil menunggu bis yang katanya datang jam21:00 saya mengobrol dengan orang malaysia tersebut, ternyata dia juga baru lulus S1 dari UM dan akan melanjutkan jenjang S2 di UKM. waah dunia yang begitu sempit pikirku. sembari menunggu saya melihat ada TKI(sebut saja namanya otong, bukan menjudge bahwa dia TKI, tapi percayalah, 3 tahun di malaysia kalian akan bisa membedakan mana TKI mana pelajar dan mana TKI eksklusif) yang baru pulang. otong disambut oleh keluarga besarnya, keponakan2nya begitu senang melihat pamannya baru pulang kerja dari luar negeri dan berharap membawakannya oleh2 sebuah mainan aneh yang bisa dipamerkan di kampungnya. raut muka otong yang biasanya sangar dan ganas berubah menjadi senyum manis di depan keluarganya, rasa bangga terpancar jelas sekali di antara rahang-rahangnya yang keras. rambut panjangnya yang biasa terurai diikat rapih membuat aura bangganya betul2 terasa oleh siapapun yang melihatnya. walaupun BBM naik tapi tak membuat keluarga besar ini kehilangan senyumnya, kepulangan salah satu anggota keluarga dengan selamat merupakan salah satu anugerah besar bagi mereka terutama apabila anggota keluarga tersebut berasal dari negara yang memang rawan penyiksaan. tak sadar senyum saya pun ikut mengembang melihat tingkah laku mereka. 21:04 bis, gelap, memejamkan mata = tidak bisa, mendengarkan musik = bosan, menikmati supir ugal-ugalan = seru! 23:39 BSM. cepat, memuaskan dan menegangkan. bis yang saya tumpangi sering menyalip truk dan mobil lainnya di bahu jalan tol. mungkin supirnya menganggap bis yang dia bawa hanya sebesar proton kancil atau daihatsu ceria dan menganggap semua penumpang tertidur jadi dia pikir hanya membawa nyawanya sendiri. tapi saya tidak tertidur dan sangat menikmati perjalanan sedikit maut tersebut sambil menggantungkan nyawa saya di kaki sang supir. turun dari bus saya langsung disambut dengan ramah oleh supir2 taksi yang sedang mangkal. wah tidak terasa sudah sampai bandung pikirku. padahal baru 10jam yang lalu saya menemani teman saya makan siang di restoran depan rumah saya di malaysia. saya bertekad untuk tidak mengabari orang rumah, saya ingin melanjutkan perjalanan saya dengan menggunakan angkutan umum di bandung. walaupun tidak begitu lapar saya menyempatkan untuk makan nasi goreng tek tek di pinggir jalan karena saya memang sudah ngidam makanan ini semenjak saya di malaysia. panas dan pedas pesanku kepada bapak-bapak penjual yang terlihat tua namun gagah dan ramah. memang sedap sekali nasi goreng sederhana ini! sambil menghisap sebatang rokok di tengah dinginnya kota bandung di malam hari saya menunggu angkot yang lewat. frekuensi mobil yang lewat terbilang jarang namun temaram lampu kota dan obrolan ringan saya dengan bapak penjual nasi itu membuat saya merasa nyaman. kebetulan memang tidak ada lagi pelanggan saat itu, jadi bapak itu tidak begitu sibuk. akhirnya angkot datang dan saya pamit dengan bapak itu beserta ucapan terima kasih atas nasi gorengnya yang mantap. 00:47 saya turun dari angkot dan menyebrang untuk melanjutkan perjalanan dengan angkot yang lain. ketika menyebrang saya bertemu dengan profasta(molotov) seorang rapper bandung yang cukup terkenal di kalangan bawah tanah. liriknya yang penuh metafora namun tajam membuat saya sempat menyeganinya. hanya saling sapa dan mengobrol sebentar sebagai formalitas teman lama tiba-tiba angkot yang menuju rumah saya datang, saya pamit dan langsung meluncur pergi. didalam angkot ada bermacam-macam orang. ada ibu2 tua dengan barang belanjaannya yang banyak yang mungkin akan dijual lagi pagi hari di pasar, ada pasangan setengah tua yang laki2 terlihat seperti preman pasar dan wanita terlihat seperti pembantu rumah tangga namun keduanya terlihat sangat mesra. di perjalanan saya melihat beberapa pengendara motor yang tengah bernegosiasi dengan pelacur bahkan tak sedikit juga mobil yang berisikan mahasiswa-mahasiwa iseng. juga preman-preman sekitar dengan semerbak bau alkohol yang sedang menggoda pelacur yang sedang tidak ada pelanggan. keras dan original pikirku. tengah malam memang waktunya manusia menjadi dirinya sendiri ketika berada di jalanan. tidak ada yang perduli apa yang terjadi selama itu tidak mengganggu dirinya, tidak ada rasa hormat yang dibentuk secara paksa seperti di kantor ataupun sekolah, rasa hormat di jalan lebih murni dan loyal. betul-betul original namun keras seperti kataku tadi. 01:18 rumah. pagar rumah tidak digembok sesuai dengan permintaan saya sore tadi, kunci rumah disembunyikan di bawah keset pintu seperti biasa. saya masuk rumah dengan perlahan dan langsung menuju kamar. saya menyadari bahwa pengalaman yang saya dapat hari ini cukup banyak bila dibandingkan dengan dianter dan dijemput ke dan di bandara seperti biasanya. dengan tas seberat 11kg di tangan saya betul-betul kelelahan namun senang karena akhirnya saya sampai di rumah dengan selamat. ps:ketika saya menulis, orang rumah belum tahu kalau saya sudah sampai di rumah.=)

Sunday, June 1, 2008

Matematika..

Jaman sekolah dulu saya menganggap mata pelajaran ini sebagai sosok yang sangat menakutkan. Dulu kalau sedang pelajaran matematik saya selalu malas untuk berada di dalam kelas, didukung oleh guru yang tidak terlalu tegas maka saya pun keluar kelas dengan alasan pergi ke kamar kecil, padahal pergi ke kantin atau kemanalah yang penting keluar kelas. "aah ga kesampean uy otaknya.." kata-kata itu yg terngiang di pikiran saya. apalagi melihat deretan angka yang tidak cantik seperti 7340961 atau 280,1223 biasanya saya langsung menyerah sebelum berperang. ditambah lagi dengan akar dan kuadrat dan sigma dan integral dan muntah-muntah dan opname!

Tapi entah kenapa sekarang saya malah suka matematika. mata kuliah ini menjadi andalan saya untuk mendapatkan nilai bagus di kuliah. setelah saya sadari ternyata matematika tuh sebenernya hanya deretan angka dengan 4 operasi utama (+,-,:,x) dan tanda2 seperti akar, sigma dan lain lain itu juga hanya merupakan pengembangan dari operasi2 itu. ilmu yang sangat sederhana sebetulnya. Seorang profesor di oxford pernah berkata bahwa di dunia ini tidak ada yang bisa dipastikan kecuali matematika! semua bidang keilmuan juga kalau ingin mematenkan sesuatu biasanya dibuktikan dengan menggunakan sedikit banyak perhitungan matematika. selain itu juga banyak riset yang membuktikan bahwa matematika merupakan dasar dari segala ilmu, karena matematik dapat mempengaruhi cara berpikir atau logika orang kebanyakan.

namun di dunia ini juga banyak orang yang stress gara-gara angka. tidak sedikit bahkan yang menjadi tidak waras. berikut ini adalah gambar-gambar yang menunjukkan bagaimana stressnya para pelajar di seluruh dunia yang mengingatkan saya ketika zaman sekolah dulu..=)

ps: ini orang udah pada stress gila pasti. gada jawaban lain akhirnya dengan menggunakan penalaran yang lain dia jawab pertanyaan seadanya. yang gantung diri kocak abis!haha..

Saturday, May 24, 2008

Fenomena FS Part 1

para penonton dah tau donk fs itu apa. situs yang betul-betul menjamur di kalangan manusia haus gaul dari mulai balita bahkan sampai komunitas. klo ada yang gatau cepat lapor ke rumah sakit teknologi terdekat. itu indikasi anda terkena penyakit gaptek akut! ini semua hanya pendapat saya sebagai pemerhati fs loh. keisengan berlebih akibat bermalas2an seperti yg sudah saya jelaskan pada postingan di bawah. jadi aja suka mementingkan hal yang ga penting. ok saya akan menjelaskan (lagi2 mnurut pendapat saya) ttg jenis2 profile di fs. dan tanpa mengurangi rasa hormat dan rasa stroberi saya akan mewakilkan user2 di fs ini sebagai barang. berikut ini adalah sususan barang dari yang terjangkau hingga sulit dijangkau. 1. public profile, messaging on, naro email di about me. waah ini barang emang pengen dibeli banget. dia perlihatkan semuanya kepada pembeli baik harga dan kualitasnya, malah dengan disisipkannya email di about me pembeli seakan-akan diberikan voucher untuk membeli. kategori : terjangkau 2. public profile, messaging on, ga naro email, poto > 100 sama dengan yang di atas tapi tanpa voucher. promosi yang dilakukan untuk menjual barang ini sangat impresive. mengupload gambar2nya sampai muntah dan kadang anglenya sama semua. kategori : terjangkau 3. private profile, messaging on. user ini ingin melihat kesungguhan dari pembeli. kalau pembeli ingin betul2 membeli maka ia harus mengirimkan message kepada user untuk memperlihatkan kualitas yang dia punya. tapi probabilitas pembeli kecewa jg agak tinggi, ibarat membeli kucing di dalam di dalam karung. kategori : agak terjangkau 4. private profile, messaging off. sama seperti profile di atas tapi tanpa memberikan kesempatan kepada pembeli untuk menilai kualitas dari barang tersebut. masih seperti membeli kucing dalam karung. kadang membuat pembeli males duluan untuk membeli. kategori : sok sulit dijangkau 5. public profile, messaging off, ga naro email user ini tidak segan2 untuk memperlihatkan kualitas barangnya kepada pembeli. tapi setelah pembeli merasa sreg dengan barang ini, pembeli tidak bisa berbuat apa2. dia tidak bisa membeli barang ini. terlihat terjangkau namun sulit dijangkau, terlihat tersenyum padahal mencibir, terlihat menyambut padahal menusuk! kategori : sulit dijangkau sekali lagi saya minta maap bila mewakilkan user2 di fs dengan barang, saya juga user di fs dan masuk salah satu kategori di atas koq, jadi jangan marah ya. sekali lagi ini saya buat hanya berdasarkan pandangan saya yang sedang tidak ada kerjaan aja.jangan sampai anda mengubah profile anda sekarang karena itu merupakan profile yang terbaik untuk anda. =) huuaaaaa...bosan sekali sekarang! tapi lumayan bisa rileksin pikiran. betul2 asik memikirkan sesuatu yang sangat tidak penting. this is fun fo me though..=p

Tuesday, May 20, 2008

Proud to be Lazy...

sudah hampir 5 hari ini saya tidak beraktifitas seperti layaknya manusia-manusia yang seumuran dengan saya. malu saya menyandang gelar sebagai orang dengan umur produktif. kira-kira beginilah jadwal rutin saya selama 5hari ini... Bangun tidur sekitar jam1 atau jam2 siang, tapi jangan terlalu dianggap kebo dulu, malamnya juga saya tidur pagi. please dont judge the book by the time he's sleep!hehe..apa yg pertama saya lakukan ketika saya bangun?bukan mandi atau membereskan tempat tidur seperti lagu ketika saya masih balita dulu. tetapi saya langsung menyalakan laptop dan memeriksa apakah film yg saya download semalam tadi sudah selesai atau belum. biasanya sudah selesai, terus saya langsung menyalakan YM(sign in as invisible) dan mengecek email yang masuk ke dalam kotak masuk saya. klo tidak ada yang menarik saya langsung membuka situs rapidsharefilms.com dan mengecek film-film yang belum saya tonton dan langsung mendownloadnya sembari menonton film yang tadi malam sudah didownload, namun bila perut ini sudah mulai meronta-ronta ingin disuplai sesuap atau lebih tepatnya bagi saya segentong nasi maka saya bergegas pergi ke rumah ibu marlina untuk mengambil catering yang sudah disediakannya sejak tadi pagi. wew betapa nikmatnya saya tak perlu berjalan jauh untuk mendapatkan suplai makanan. terima kasih untuk ibu marlina karena telah sudi menyuguhkan makanan yang sehat dan bergizi bagi kami setiap harinya. saya doakan semoga ibu bisa cepat-cepat mendapatkan gelar DRnya dan bisa berkumpul kembali bersama keluarga ibu. perut sudah kenyang, hisap sebatang rokok sambil menikmati obrolan-obrolan ringan bersama teman serumah (nasim,dery,rovi,yunus,dll.red) sesudah rokok dari masing-masing individu habis biasanya kami kembali ke rutinitasnya masing-masing dan saya kembali melanjutkan menonton film yang sempat tertunda tadi.. menonton.. menonton.. menguap.. menonton.. menggeliat.. menonton.. menonton.. tertidur.. menonton.. tertidur pulas.. ya saya kembali tertidur lagi, biasanya menjelang sore dimana jalanan macet karena orang-orang baru kembali dari pekerjaannya yang berat dan ingin menutup harinya dengan istirahat bersama keluarga mereka, saya baru terjaga dari tidur saya yang kedua dan memulai hari saya dengan menonton film yang saya download waktu saya tidur yang kedua. dan untungnya pada malam hari biasanya banyak kerabat yang datang ke rumah untuk bercanda tawa atau mencanda tawakan orang lain. ini adalah kesempatan hari ini bagi saya untuk bersosialisasi dengan manusia juga, bukan dengan layar komputer atau dengan tetikus(mouse in malay.red). setelah waktu mengingatkan kita untuk tidak berteriak dan tertawa terbahak lagi biasanya secara otomatis tanpa komando kita membubarkan diri, ada yang masuk kamar, ada yang pamit pulang, dan ada juga yang tertidur di ruang tengah. saya sendiri masuk ke kamar saya dan kembali mendownload film yang bisa saya download. dan ketika ayam berkokok dan orang-orang ingin memulai harinya, saya menutup hari ini dengan doa untuk pergi tidur...... tips n trik download film.. -tanya om google, film apa yang paling bagus yang pernah dibuat di dunia. -setelah dapet judulnya, tonton trailernya di tempatnya mba youtube. -klo menurut anda film itu menarik baru anda cari linknya dengan menggunakan tante Mayoko. -beli account rapidshare!! niscaya kehidupan maya anda akan terjamin! ps:sudah 3 hari ini saya tidak menyentuh bumi. paling jauh saya hanya menyentuh tingkat 2 itu pun hanya untuk mengambil makanan dan setelah itu saya kembali ke lantai 4.. ps lagi:dikarenakan account rapidshare atas nama "goblog" habis pada tanggal 19mei. maka kegiatan donlot mendonlot saya terhenti total. jadi aja sayah menulis blog, maap ya klo tulisan ini ga penting, klo akhirnya saya membuang waktu anda selama 10 menit untuk membaca tulisan ini, maap sekali waktu yg anda buang tidak bisa saya kembalikan. kalaupun waktu itu bisa dikembalikan. mungkin saya akan mengembalikan waktu ketika saya menulis tulisan ini terlebih dahulu.=p

Friday, May 16, 2008

Sidang a.k.a Viva

16 mei 2008 6am akhirnya saya bisa istirahat juga setelah semalaman suntuk saya terus mengerjakan projek software saya yang tak kunjung selesai. dengan berbekalkan software yg saya buat seadanya dan slide power point yang juga seadanya saya memutuskan untuk pergi ke alam bawah sadar supaya besok saya bisa bangun dengan kondisi tubuh yang fit. tapi ternyata kasur empuk saya telah diperkosa oleh teman saya yunus. karena saya tidak suka dibangunkan orang ketika tidur maka saya putuskan untuk membiarkan dia tertidur pulas di kasur. saya memutuskan untuk pergi ke ruang tengah, dengan bermodalkan karpet yang tidak begitu tebal dan satu bantal yang empuk saya mencoba untuk memejamkan mata. tapi selang beberapa menit pintu rumah diketok. dengan rasa malas saya melangkahkan kaki ke pintu depan. teman saya azam berdiri disana dengan tas ransel di pundaknya dan tangannya yang menjinjing tas kamera. oiya saya baru ingat bahwa mereka akan berangkat ke thailand pagi ini untuk memperpanjang izin tinggal mereka di malaysia. setelah azam membangunkan yunus dan meminta yunus untuk siap-siap berangkat. saya mendatangi kasur empuk saya dan langsung terlelap tidur . (maaf teman, saya tidak sempat mengucapkan selamat jalan. terlalu penat! oiya, hati2 nanti disangka TKI!hehe) 12am saya terbangun oleh suara yang keluar dari handphone bertanda ada sms yang masuk. dengan mata yang masih berat saya membaca isi sms tersebut. sms doa dan semangat dari sang ibu tercinta. duel hebat terjadi di hati ini saat itu, antara memejamkan mata kembali atau pergi ke kamar mandi untuk sikat gigi. dengan sebersit bayangan wajah ibu yang jauh dsana akhirnya saya putuskan untuk pergi mandi. 1pm setelah mandi dan menyantap makanan cateringnya ibu marlina, saya kembali menyalakan laptop dan latihan sekali lagi dengan power point yang saya buat semalam. sebentar saja pikirku sebelum pergi ke mesjid untuk solat jumat. 2pm udara di luar yang sangat panas dan hembusan angin dari kipas yang menggelitik sangat berpotensi untuk membuat diri ini memperkosa si kasur empuk. namun tidak untuk hari ini, hari ini saya sidang, hari ini penentuan saya akan diwisuda agustus ini atau tahun depan. saya harus terjaga. 3pm bunyi alarm di handphone menandakan saya harus bersiap untuk pergi ke kampus. dengan mengenakan pakaian seperti salesman dan ditutupi oleh sehelai sweater saya pergi keluar untuk menyalakan mesin motor. udara di luar masih panas dan sialnya sweater yang saya gunakan membuat saya terlihat bodoh pada saat itu. lebih baik terlihat bodoh daripada terlihat seperti salesman hiburku. seketika itu juga aku langsung menancap gas untuk pergi ke kampus tercinta. 4pm bosan menunggu! sudah 3 orang sidang tapi kapan giliran saya? menunggu membuat tegang, menunggu membuat gelisah, menunggu itu tidak enak! 4.20pm Aricko Khena Kaban. itu nama saya! saya maju ke depan sembari melempar senyum kepada orang-orang di sekitar saya. saya menyalakan laptop, saya memasangkan kabel proyektor, saya berdoa, lalu ASSALAMUALAIKUM.... .... .... .... WASSALAM DAN TERIMA KASIH.. 5pm suara tepukan tangan dari teman-teman terdengar jelas di kuping saya. sebuah penghargaan yang memang sangat saya perlukan saat itu. saya membereskan laptop dan kembali ke kursi yang saya duduki sebelumnya. rasa tegang dan gelisah yang tadi mendominasi tergantikan dengan rasa lega dan puas. sukur ALHAMDULILLAH hari ini sudah terlewati. 6.30pm rumah. akhirnya sampai juga di rumah. saya langsung mengganti kostum salesman ini di kamar saya. dengan badan yang letih dan hati yang tenang saya menjatuhkan diri di kasur sambil memejamkan mata namun tidak tertidur. terlalu indah rasa ini kalau dinikmati sambil tertidur. saya berpikir, saya bersyukur, saya tersenyum. =) *terima kasih untuk orang yang telah memberikan semangat dan doanya kepada saya, baik itu yang saya minta atau tidak. terima kasih sekali. **buat seseorang yang selalu menelpon saya hanya untuk memberikan semangat dan melihat blog ini dari Indonesia-Balikpapan. makasih banyak ya..kmu juga semangat..jangan nangis terus ya!=)

Sunday, May 11, 2008

Memoar Seorang Koruptor

Kata orang bijak manusia dibentuk oleh alam sekitarnya; berlaku hukum sebab akibat. Dan, koruptor lahir bukan hanya karena keserakahan dan adanya kesempatan, namun juga merupakan produk masyarakat. Bila ada yang mengajukan pertanyaan, kenapa aku jadi koruptor, jawabnya, aku sudah bosan hidup miskin, dan kenapa tindakan korupsiku tidak terbongkar,jawabannya aku melakukan korupsi berjamaah, saling menjerumuskan dan saling menutup rahasia. Biografi pendek ini aku tulis bukan karena aku orang bodoh, jika bodoh tentu tak kan mungkin jadi koruptor. Membobol uang negara itu perlu kecerdasan, keahlian khusus, strategi, dan keberanian tiada tara. Sifat koruptifku berproses lama. Dengan menulis biografi ini beban pikiranku jadi berkurang, minimal merasa seolah-olah, ya seolah-olah dosaku berkurang walau sebetulnya tidak. Pembaca pun jadi mengerti, memaklumi, syukur-syukur mau memaafkan. Dua hari setelah HUT-ku yang ke-5, ibuku meninggal. Sebulan kemudian ayah menikahi seorang gadis belia. Sejak itu beliau tidak ambil peduli. Hanya waktu aku mau khitan ayah memberi sedikit uang, sepasang pakaian, dan seekor kambing. Almarhumah ibu cukup berada; sawah dan kebunnya banyak. Perhiasan emas berbentuk gelang, kalung, anting dan cincin bermata berlian, dan seikat besar uang ia simpan dalam kotak di lemari pakaian. Tiga hari setelah jasad ibu dikubur, lemari pakaian almarhumah dibongkar paksa paman atau kakak lelaki tertua ibu. Semua perhiasan dan uang almarhumah dibagi antara paman dan adik-adik perempuannya. Dua bulan kemudian sawah dan kebun ibu juga diperebutkan, yang tersisa untukku hanya tiga pasang pakaianku, selembar sarung almarhumah. Sejak itu aku diasuh adik nenek. Dengan susah payah nenek muda membesarkanku, menyekolahkanku mulai dari SD di desa kami hingga tamat SMA di ibu kota kabupaten. Selama sekolah deraan hidup aku alami lahir dan batin. Di SMA aku hanya punya pakaian dua stel, sepatu tanpa kaus kaki. Makan dua kali sehari dengan lauk seadanya, kerap sebutir telur itik untuk dua hari, jajan tidak pernah, mandi dengan sabun cuci. Berawal dari kemiskinan Impitan kemiskinan menyebabkan aku merasa rendah diri, aku menjauhkan diri dari pergaulan. Satu-satunya yang sering aku kunjungi di kota tempat tinggalku adalah Tia, putri sulung paman. Jika aku pulang kampung, paman menitip uang untuk Tia, aku pun diberi sekadar beli setengah bungkus rokok. Tia sangat cantik dalam pandanganku. Ia siswi sekolah kejuruan putri. Tanpa sadar aku pun jatuh cinta padanya. Sehari sebelum pulang kampung libur kuartal pertama ketika duduk di bangku kelas III SMA aku ke rumah kos Tia. Bikin janji besoknya bareng pulang ke kampung. Sebelum pamit, sepucuk surat aku berikan padanya. Surat berisi curahan hati dan pernyataan cinta. Besoknya setiba di terminal aku lihat Tia sudah duduk dalam bis. Aku pun naik, duduk pada bangku di depannya. Ia mencibir lalu meludahi wajahku. Aku malu, merasa dihina di depan umum. Air ludahnya aku bersihkan dengan sapu tangan, sapu tangan itu aku simpan dalam kantong celana. Aku bersumpah, suatu masa Tia dan keluarganya harus tunduk padaku. Aku bertekad memperistrinya. Untuk itu aku harus keluar dari kemiskinan. Jalan satu-satunya merantau, mengumpulkan uang sebanyak mungkin, dan melanjutkan pendidikan ke tingkat sarjana. Setelah tamat SMA aku merantau ke Pulau Jawa. Setiba di Ibu Kota aku mengurus KTP, lewat uang semua serba beres. Pada tahun pertama di Jakarta aku kerja serabutan, mulai dari mencari order untuk perusahaan penyemprot nyamuk hingga bergabung ke dalam CV Dua Jari alias nyopet. Suatu siang ketika nyopet di atas bis kota aku tertangkap tangan, lalu dikeroyok massa. Wajahku babak belur. Seorang oknum berseragam menyelamatkanku, aku dibawanya naik sepeda motor. Di tempat sepi semua uang,kalung, cincin, dan gelang emas miliku diminta paksa. Bosan jadi copet aku terjun sebagai salesmen, bekerja pada perusahaan pengadaan peralatan kantor. Siang kerja, malam kuliah. Di kampus aku mendapat mata kuliah tak resmi, oknum dosen membisikkan asal ada uang semua bisa diatur, mulai dari indeks prestasi (IP), skripsi, dan ijazah. Di lapangan pun aku mendapat ilmu khusus. Kepala bagian di beberapa kantor pemerintah yang jadi klienku beri persyaratan. Dari keuntungan yang aku dapat, 75 persen untuk dia dan 25 persen untukku. Lalu, 90 persen barang pesanan dikirim ke kantor, sisanya dikirim ke rumahnya. "Enak nian jadi oknum pegawai negeri. Setiap bulan terima gaji, hampir tiap hari korupsi, itu pun sambil ongkang-ongkang kaki di kantor pakai AC," gumamku. Sejak itu aku pun bercita-cita ingin jadi pegawai negeri. Berbagai upaya ditempuh. Akhirnya uang juga yang bicara. Dengan ijazah sarjana yang cepat didapat berkat uang, aku pun diterima jadi pegawai negeri, juga pakai uang pelicin. Hari pertama masuk kantor aku mencatat prestasi gemilang sebagai calon koruptor: sebuah pena merek Parker yang tergeletak di sebuah meja berhasil aku kantongi. Di kantor aku menjalin hubungan dengan semua orang. Bila punya uang aku bagi-bagi pada teman. Tiap sebentar memberi kado hadiah hari kelahiran atau perkawinan pada atasan. Aku disenangi, jabatanku meroket, selalu berada di tempat basah. Karierku berawal sebagai pegawai biasa, terakhir pada posisi Kepala Biro Pengadaan dan Proyek. Aku berprinsip, jika mendapat rezeki maka yang lain mesti ikut menikmati. Setahun setelah merantau aku mulai berkirim pada nenek muda; semula kecil, makin lama makin besar. Taraf pertama dapur nenek muda aku suruh perbaiki, setahun kemudian kukirimi uang untuk renovasi rumah. Paman yang dulu membongkar lemari almarhumah ibu berulang kali menulis surat, berpesan supaya aku jangan mencari istri di negeri orang, dan mohon agar aku segera pulang kampung. Aku pun pulang kampung sebagai pemuda sukses. Dua hari setiba di kampung, paman bersama putri sulung dan bungsunya, Tia dan Carla, datang menemuiku di rumah nenek muda. Tia bertitel sarjana, tapi belum kerja. Carla siswi SMA. Keduanya cantik. Dalam hati aku berbisik, kedua gadis cantik itu mesti jadi milikku. Paman memohon padaku agar bersedia mempersunting Tia. Anaknya banyak, dia kerepotan memikul biaya rumah tangganya. Dua minggu setelah berada di kampung aku menikah dengan Tia, seminggu kemudian memboyongnya ke Jakarta. Carla juga ikut. Aku berhasil meyakinkan paman, berjanji membiayai sekolahnya di Jakarta. Pada tahun ketiga pernikahan kami, Tia coba bunuh diri lantaran Carla memberi tahu dari Bandung—tempat ia aku kuliahkan—bahwa ia sedang mengandung anakku. Tentu ada tuduhan aku lelaki tak bermoral. Sebagai koruptor tentu aku tidak bermoral, orang bermoral tak mungkin jadi koruptor. Waktu menerima SK pensiun aku tercatat sebagai salah seorang koruptor cukup sukses. Di kampung punya tiga rumah mewah, banyak sawah dan kebun. Di rantau memiliki lima rumah, satu di Pondok Indah, satu di Permata Hijau, sebuah di Kapuk Mutiara, sebuah di Jakarta Pusat dan sebuah Villa di Cipanas, tiga buah mobil mewah, setumpuk batangan emas, beberapa deposito bank dalam dan luar negeri, serta memiliki saham di beberapa perusahaan. Tia tidak berbahagia menikah denganku. Pada hari tuanya ia sakit-sakitan. Kami tidak punya anak, tapi anakku dengan wanita lain ada tujuh orang; sepasang dari Carla, tiga dari dua pembantu yang pernah bekerja pada kami, dan dua lagi dari wanita berlainan. Anak pertama mengidap HIV/AIDS, anak kedua hamil sebelum nikah, dua lainnya kecanduan narkoba, seorang jadi buronan polisi, seorang jadi lesbian, si bungsu masih di taman kanak-kanak. Aku sendiri, bahagiakah? Entahlah! Ada hasrat untuk tobat, tapi hati dan otak nampaknya sudah terlalu sarat dosa. Yang terbayang bukan senyum bidadari di dalam surga, melainkan api neraka yang menyala. Ingin tahu siapa aku? Berdirilah di depan cermin, mungkin aku adalah yang bayangannya terlihat pada kaca. Atau, dia itu adalah ayah, paman, saudara atau tetangga Anda sendiri. Sumber: Memoar Seorang Koruptor oleh Sjamsoeir Arfie. Sjamsoeir Arfie adalah Wartawan, Pengamat Masalah Sosial Budaya, Tinggal di Depok